Saham Jepang Tergelincir seiring Topix Menuju Kenaikan Bulanan Kedua
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Jepang tergelincir, dengan indeks Topix bersiap untuk ditutup
dengan kenaikan bulanan kedua berturut-turut, seiring produsen baja
memimpin penurunan dan produsen alat listrik naik.
Indeks Topix turun 0,3 persen ke level 1,590.08 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang ada turun. Hal tersebut berada di jalur untuk kenaikan 2 persen pada November. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3 persen ke level 19,883.72. Yen diperdagangkan pada level 122,80 per dolar setelah melemah 0,2 persen pada hari Jumat.
Saham Jepang mampu bertahan setelah melesunya ekonomi Cina dan prospek pengetatan moneter oleh Federal Reserve untuk bertengger di di antara negara dengan kinerja terbaik di negara-negara maju tahun ini. Indeks Nikkei 225 menguat sekitar 14 persen pada tahun 2015.
Pedagang bertaruh pada kesempatan 72 persen Fed akan menaikkan suku bunga AS pada Desember.
Investor juga menimbang langkah-langkah oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong Jepang untuk keluar dari resesi. Abe Jumat memerintahkan penyusunan anggaran tambahan untuk tahun fiskal saat ini dalam upaya untuk memacu pertumbuhan setelah ekonomi berkontraksi dalam dua kuartal terakhir.
Data pemerintah yang dirilis pada hari Senin di Tokyo menunjukkan produksi industri naik 1,4 persen pada Oktober dari bulan sebelumnya, kurang dari perkiraan ekonom untuk pertumbuhan 1,8 persen. Penjualan ritel Jepang melonjak 1,8 persen dari tahun sebelumnya, mengalahkan perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,9 persen.
E-mini futures pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 persen setelah indeks dasar ini menguat kurang dari 0,1 persen pada hari Jumat di sesi perdagangan setelah libur Thanksgiving. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Indeks Topix turun 0,3 persen ke level 1,590.08 pada pukul 09:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua kecuali tiga dari 33 kelompok industri yang ada turun. Hal tersebut berada di jalur untuk kenaikan 2 persen pada November. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,3 persen ke level 19,883.72. Yen diperdagangkan pada level 122,80 per dolar setelah melemah 0,2 persen pada hari Jumat.
Saham Jepang mampu bertahan setelah melesunya ekonomi Cina dan prospek pengetatan moneter oleh Federal Reserve untuk bertengger di di antara negara dengan kinerja terbaik di negara-negara maju tahun ini. Indeks Nikkei 225 menguat sekitar 14 persen pada tahun 2015.
Pedagang bertaruh pada kesempatan 72 persen Fed akan menaikkan suku bunga AS pada Desember.
Investor juga menimbang langkah-langkah oleh Perdana Menteri Shinzo Abe untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong Jepang untuk keluar dari resesi. Abe Jumat memerintahkan penyusunan anggaran tambahan untuk tahun fiskal saat ini dalam upaya untuk memacu pertumbuhan setelah ekonomi berkontraksi dalam dua kuartal terakhir.
Data pemerintah yang dirilis pada hari Senin di Tokyo menunjukkan produksi industri naik 1,4 persen pada Oktober dari bulan sebelumnya, kurang dari perkiraan ekonom untuk pertumbuhan 1,8 persen. Penjualan ritel Jepang melonjak 1,8 persen dari tahun sebelumnya, mengalahkan perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,9 persen.
E-mini futures pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 persen setelah indeks dasar ini menguat kurang dari 0,1 persen pada hari Jumat di sesi perdagangan setelah libur Thanksgiving. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar