Sebagian Besar Ekuitas Asia Turun Terkait Perusahaan Energi, Bahan Material Turun
Sebagian besar saham Asia turun, ikuti pelemahan saham AS, terkait saham
energi dan bahan material menurun pasca rebound dalam kemerosotan
minyak.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 persen menjadi 131,12 pada 09:13 pagi di Tokyo, dengan hampir tiga saham turun untuk setiap dua saham yang naik. Indeks saham energi turun untuk hari ketiga, sementara BHP Billiton Ltd merosot 2,5 persen di Sydney menjadi hambatan terbesar pada indeks yang lebih luas. Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,2 persen pada Senin, setelah indeks Shanghai Composite membukukan penurunan terbesar dalam sebulan terkait jatuhnya laba industri yang menambah kekhawatiran akan perubahan daftar rezim negara tersebut dan berakhirnya larangan penjualan saham akan merugikan permintaan saham.
Indeks Shanghai Composite melemah 2,6 persen, penurunan terbesar satu hari sejak 27 November. Investor masih resah bahwa berakhirnya larangan enam bulan pada penjualan oleh pemegang saham dengan spekulasi dari 5 persen atau lebih di perusahaan China akan melepaskan gelombang jual lain seperti reformasi sistem penawaran umum perdana melihat sejumlah besar iklan baru mencairkan permintaan ekuitas yang ada. Pasar di China dan Hong Kong belum memulai perdagangan Selasa, dengan indeks berjangka di Indeks Hang Seng sedikit berubah.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1 persen menjadi 131,12 pada 09:13 pagi di Tokyo, dengan hampir tiga saham turun untuk setiap dua saham yang naik. Indeks saham energi turun untuk hari ketiga, sementara BHP Billiton Ltd merosot 2,5 persen di Sydney menjadi hambatan terbesar pada indeks yang lebih luas. Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,2 persen pada Senin, setelah indeks Shanghai Composite membukukan penurunan terbesar dalam sebulan terkait jatuhnya laba industri yang menambah kekhawatiran akan perubahan daftar rezim negara tersebut dan berakhirnya larangan penjualan saham akan merugikan permintaan saham.
Indeks Shanghai Composite melemah 2,6 persen, penurunan terbesar satu hari sejak 27 November. Investor masih resah bahwa berakhirnya larangan enam bulan pada penjualan oleh pemegang saham dengan spekulasi dari 5 persen atau lebih di perusahaan China akan melepaskan gelombang jual lain seperti reformasi sistem penawaran umum perdana melihat sejumlah besar iklan baru mencairkan permintaan ekuitas yang ada. Pasar di China dan Hong Kong belum memulai perdagangan Selasa, dengan indeks berjangka di Indeks Hang Seng sedikit berubah.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar