Minyak Menguat di Atas $ 30 Pada Kondisi Jenuh Jual, Serangan di Libya

Minyak berjangka melonjak pada Kamis ini, rebound di belakang apa yang disebut analis sebagai kondisi "jenuh jual", terkait laporan atas serangan di terminal minyak Libya mengingatkan pasar atas risiko pasokan di Timur Tengah.

Kenaikan minyak tetap terjadi walaupun adanya kenaikan besar dan kuat pada persediaan mingguan minyak mentah AS. Pasar gas alam, sementara itu, mempertimbangkan data pasokan mereka sendiri, yang mengungkapkan penurunan mingguan yang lebih kecil dari perkiraan.

Minyak mentah West Texas Intermediate Maret naik $ 1,60, atau 5,7%, ke $ 29,95 per barel di New York Mercantile Exchange, menyentuh sebentar di tertingginya sebesar $ 30,14. Pergerakan untuk WTI telah pas dan dimulai Kamis ini. Minyak tersebut diperdagangkan sekitar $ 28,57 sebelum data pasokan dan jatuh pada awalnya setelah data masih belum mengalami kenaikan tinggi pasca berita Libya.

Minyak mentah Brent Maret, acuan minyak dunia, melonjak $ 1,62, atau 5,9%, ke $ 29,52 per barel di London�s ICE Futures exchange.

Kedua minyak acuan telah jatuh ke tingkat terendahnya sejak tahun 2003 pada hari Rabu kemarin.(mrv)

Sumber: MarketWatch

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us