Minyak Turun seiring Saudi Pertahankan Pengeluaran

Minyak turun setelah Arab Saudi, eksportir minyak mentah terbesar di dunia, mengatakan harga rendah tidak akan mengurangi pengeluaran pada proyek-proyek energi dan permintaan diesel China turun untuk bulan keempat berturut-turut.

Berjangka anjlok 5,8 persen di New York. Saudi Arabian Oil Co, yang juga dikenal sebagai Saudi Aramco, mempertahankan rencana investasinya meskipun kekalahan di pasar minyak mentah, Ketua Khalid Al-Falih, Senin. Penggunaan diesel di Cina turun 5,6 persen pada Desember dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan konsumsi bensin tumbuh di laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun.

Minyak kembali menurun setelah rally dua hari terbesar dalam lebih dari tujuh tahun seiring kekhawatiran akan berlanjutnya surplus lebih stok AS, produksi stabil dari Arab Saudi dan Rusia dan prospek peningkatan pengiriman Iran setelah pencabutan sanksi. Akan dibutuhkan waktu selama tiga tahun untuk menormalkan,harga menurut Bank of Montreal Chief Executive Officer William Downe.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret turun $ 1,85 untuk ditutup pada level $ 30,34 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan yakni 28 persen lebih tinggi dari 100-hari rata rata pada pukul 02:57 siang waktu setempat. Harga untuk Bulan depan naik 21 persen selama dua sesi pada penutupan Jumat setelah kontrak Februari berakhir Rabu berada di level $ 26,55 per barel, yang merupakan level terendah sejak tahun 2003.

Brent untuk pengiriman Maret turun $ 1,68, atau 5,2 persen, untuk mengakhiri sesi di level $ 30,50 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Kontrak naik 10 persen ke level $ 32,18 Jumat. Minyak mentah patokan Eropa ditutup dengan premi 16 sen untuk WTI. (sdm)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang