Pound Naik seiring Akslerasi Pertumbuhan Kalahkan Kekhawatiran Brexit
Pound meraih kenaikan terbesar dalam tujuh minggu setelah data
menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris berakselerasi pada kuartal
keempat.
Gain sterling terhadap dolar membalikan penurunan pada hari Rabu yang merupakan penurunan mendekati yang terbesar dalam dua minggu. Ekonomi Inggris tumbuh 0,5 persen dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2015. Dibandingkan dengan 0,4 persen pada kuartal ketiga, yang cocok dengan median dan perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Pound masih menuju penurunan bulanan ketiga versus mata uang AS, Setelah merosot ke level yang nyaris terendah dalam tujuh tahun pekan lalu, terbebani oleh gejolak pasar keuangan dan kekhawatiran mengenai pembahasan Inggris yang akan memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
Pound naik 1,1 persen ke level $ 1,4390 pada pukul 04:13 sore waktu London, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 9 Desember, memangkas penurunan bulanan menjadi 2,3 persen. Mata uang Inggris ini jatuh ke level $ 1,4080 pada 21 Januari, yang terendah sejak Maret 2009. Sterling meraih 0,7 persen ke level 76,03 pence per euro, setelah kehilangan 1 persen pada hari sebelumnya. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Gain sterling terhadap dolar membalikan penurunan pada hari Rabu yang merupakan penurunan mendekati yang terbesar dalam dua minggu. Ekonomi Inggris tumbuh 0,5 persen dalam tiga bulan terakhir pada tahun 2015. Dibandingkan dengan 0,4 persen pada kuartal ketiga, yang cocok dengan median dan perkiraan analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Pound masih menuju penurunan bulanan ketiga versus mata uang AS, Setelah merosot ke level yang nyaris terendah dalam tujuh tahun pekan lalu, terbebani oleh gejolak pasar keuangan dan kekhawatiran mengenai pembahasan Inggris yang akan memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
Pound naik 1,1 persen ke level $ 1,4390 pada pukul 04:13 sore waktu London, yang merupakan kenaikan terbesar sejak 9 Desember, memangkas penurunan bulanan menjadi 2,3 persen. Mata uang Inggris ini jatuh ke level $ 1,4080 pada 21 Januari, yang terendah sejak Maret 2009. Sterling meraih 0,7 persen ke level 76,03 pence per euro, setelah kehilangan 1 persen pada hari sebelumnya. (sdm)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar