Bursa AS Naik Dengan Minyak Akibat Aset Berisiko Mengalami Rebound

Saham-saham mengalami reli karena investor masuk ke dalam aset berisiko, mengirim mata uang emerging-market dan saham-saham yang lebih tinggi setelah melemahnya yuan telah memicu kerugian di pasar saham Asia. Minyak mentah naik ke atas $ 30 per barel.

Indeks 500 Standard & Poor naik untuk hari ketiga, menuju kemenangan terpanjang beruntun tahun ini, karena indeks acuan melanjutkan rebound dari level terendah dalam 22 bulan pekan lalu. Saham Eropa naik karena perusahaan Termasuk Credit Agricole SA melaporkan laba yang lebih baik dari Perkiraan.

Ekuitas global jatuh ke bear market pekan lalu, setelah upaya oleh bank sentral untuk meredam volatilitas tahun ini telah sukses bervariasi karena investor bergulat dengan kekhawatiran perlambatan China akan semakin mendalam. Risalah dari pertemuan Federal Reserve terbaru, dimana para pejabat menyatakan bahwa mereka memantau gejolak yang terjadi di pasar, akan dirilis hari Rabu. Ketua Janet Yellen juga telah mengindikasikan gejolak global dapat menunda pengetatan lebih lanjut dari kebijakan moneter AS.

Indeks S&P 500 naik 1,7 persen ke level 1,927.50 pada pukul 01:04 siang di New York. Indeks berjangka mempertahankan keuntungan setelah laporan menunjukkan bangunan rumah baru melemah pada bulan Januari. Data terpisah Menunjukkan output manufaktur bulan lalu naik yang merupakan terbesar sejak Juli 2015, sementara harga grosir di AS tak diduga menguat pada bulan Januari.(frk)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us