Euro Jatuh untuk Hari Ketiga 3 seiring Dampak Brexit Menyebar ke luar Inggris

Euro jatuh untuk hari ketiga tekait kekhawatiran keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan memberikan dampak yang hampir seburuk dengan dampak yang dihadapi mata uang pound.

Sementara sterling menjadi pecundang terbesar di antara kelompok dalam 10 rekan-rekannya selama seminggu terakhir, sedangkan euro, mata uang 19 negara ini menjadi mata uang ketiga terbesar yang investor nilai akan mendapatkan pengaruh buruk dari "Brexit" yang akan merusak proyek Eropa secara keseluruhan dan merugikan pertumbuhan regional. Kampanye referendum telah memanas dalam sepekan terakhir, dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron menegoisasikan revisi persyaratan dari keanggotaan dan mengumumkan tanggal pemungutan suara pada 23 Juni nanti.

Euro merosot ke level terendah tiga minggu terhadap dolar dan pound turun di bawah level $ 1,39 untuk pertama kalinya sejak Maret 2009. Sebuah jajak pendapat telepon yang dilakukan oleh ComRes untuk surat kabar Daily Mail menunjukkan 51 persen mendukung Inggris tetap berada di Uni Eropa dan 39 persen mendukung agar Inggris keluar dari Uni eropa. Sebuah polling online oleh YouGov Plc untuk Times mengisyaratkan hasil yang lebih ketat, dengan kampanye "Tinggalkan Uni Eropa" unggul satu poin, pada 38 persen melawan 37 persen.

Euro turun 0,5 persen ke level $ 1,0964 pada pukul 07:35 pagi waktu New York pada hari Rabu, setelah tergelincir ke level $ 1,0957, yang merupakan level terendah sejak 3 Februari. Mata uang bersama ini jatuh selama delapan dari sembilan hari perdagangan terakhir dan 1,5 persen lebih rendah dari level dimana mata uang ini berada minggu lalu, dibandingkan dengan penurunan 2,9 persen untuk pound. (sdm)

Sumber: Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang