Saham AS Turun Diikuti Merosotnya Harga Minyak Mentah

Saham AS turun, pangkas kenaikan mingguan terbesar tahun ini seiring saham energi mengikuti penurunan harga minyak dan investor menilai kembali kenaikan untuk suku bunga setelah data menunjukkan tanda-tanda inflasi.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,6 % ke level 1,905.56 pada pukul 10:00 pagi waktu New York. Sementara penurunan kemarin mengakhiri kenaikan beruntun terpanjang pada indeks acuan tahun ini, itu masih mengalami kenaikan sebesar 2,2 % pada minggu ini di tengah rebound dari level 22 bulan terendah pada 11 Februari. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 109,06 poin atau 0,7 %, ke level 16,304.37. Indeks Nasdaq Composite merosot 0,4 %.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun 3,6 %, penurunan pertama dalam tiga hari terakhir, di bawah level $ 30 per barel di New York setelah stok minyak mentah AS meningkat ke level tertinggi dalam lebih dari delapan dekade terakhir. Arab Saudi dan Rusia mengusulkan untuk membekukan outputnya di tengah surplus minyak di seluruh dunia.

Ekuitas telah rally untuk tiga sesi terakhir, mengirimkan Indeks S&P 500 naik lebih dari 5 % setelah indeks acuan pekan lalu mencapai level terendah sejak April 2014, dan Indeks Nasdaq Composite berada di angka 1 % menyentuh bear market. Rebound dipimpin oleh sektor yang terkena dampak penurunan tahun ini, termasuk bank, teknologi dan saham peritel, yang kemarin kehilangan momentum bersama dengan produsen energi di laju pelemahan.

Indeks S&P 500 telah pangkas penurunan tahun 2016 hampir setengahnya, meskipun masih turun lebih dari 10 % dari rekornya bulan Mei dan 6,7 % pada tahun ini di tengah tanda-tanda pelemahan dalam ekonomi global dan kemerosotan harga komoditas. (knc)

Sumber : Bloomberg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us