Minyak Menghentikan Penurunan Selama Dua Hari Setelah Rig AS Menurun
Minyak naik untuk pertama kalinya dalam tiga sesi terakhir setelah
jumlah rig aktif di AS menurun, berpotensi untuk mengurangi pasokan.
Kontrak menguat sebanyak 1,1 % di New York, pangkas kerugian 4,8 % dalam dua sesi sebelumnya. Rig menargetkan minyak di AS turun sebesar 15 menjadi 372, menurut laporan Baker Hughes Inc. Lebih dari 150 telah terhenti sejak awal tahun ini. Data AS pekan lalu menunjukkan persediaan minyak naik lebih dari tiga kali yang diperkirakan, sedangkan impor meningkat ke level tertinggi sejak Juni 2013. Perdagangan AS ditutup pada Jumat lalu untuk liburan memperingati Jumat Agung.
Harga minyak telah rebound dari level 12-tahun terendah yang terjadi pada awal tahun ini terkait spekulasi surplus global seiring output AS menurun dan produsen utama termasuk Arab Saudi dan Rusia mengusulkan untuk membekukan output mereka. Iran dan Libya adalah satu-satunya dari dua anggota OPEC yang belum berjanji untuk menghadiri pembicaraan guna membahas produksinya bulan depan.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik sebanyak 42 sen ke level $ 39,88 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 39,77 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo. Total volume perdagangan sekitar 64 % di bawah rata-rata 100-hari. Harga minyak turun 33 sen untuk menetap di level $ 39,46 per barel pada hari Kamis.
Brent untuk pengiriman Mei naik sebanyak 24 sen atau 0,6 %, ke level $ 40,68 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Harga minyak jenis Brent merosot 1,8 % pada pekan lalu. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada premium 85 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg
Kontrak menguat sebanyak 1,1 % di New York, pangkas kerugian 4,8 % dalam dua sesi sebelumnya. Rig menargetkan minyak di AS turun sebesar 15 menjadi 372, menurut laporan Baker Hughes Inc. Lebih dari 150 telah terhenti sejak awal tahun ini. Data AS pekan lalu menunjukkan persediaan minyak naik lebih dari tiga kali yang diperkirakan, sedangkan impor meningkat ke level tertinggi sejak Juni 2013. Perdagangan AS ditutup pada Jumat lalu untuk liburan memperingati Jumat Agung.
Harga minyak telah rebound dari level 12-tahun terendah yang terjadi pada awal tahun ini terkait spekulasi surplus global seiring output AS menurun dan produsen utama termasuk Arab Saudi dan Rusia mengusulkan untuk membekukan output mereka. Iran dan Libya adalah satu-satunya dari dua anggota OPEC yang belum berjanji untuk menghadiri pembicaraan guna membahas produksinya bulan depan.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik sebanyak 42 sen ke level $ 39,88 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level $ 39,77 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo. Total volume perdagangan sekitar 64 % di bawah rata-rata 100-hari. Harga minyak turun 33 sen untuk menetap di level $ 39,46 per barel pada hari Kamis.
Brent untuk pengiriman Mei naik sebanyak 24 sen atau 0,6 %, ke level $ 40,68 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Harga minyak jenis Brent merosot 1,8 % pada pekan lalu. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada premium 85 sen dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg
Komentar
Posting Komentar