Dolar Melemah ke 10 Bulan Terendah Akibat Pelemahan Ekonomi
Dolar mencapai level terendah sejak bulan Juni karena pertumbuhan
ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan mendukung keputusan Federal
Reserve untuk tetap memonitor data sebelum pengetatan kebijakan moneter
lebih lanjut.
Greenback melemah terhadap semua mata uang utama karena data menunjukkan produk domestik bruto AS diperluas pada kuartal pertama di laju paling lambat dalam dua tahun terakhir. Mata uang tersebut turun karena yen melonjak setelah Bank of Japan mempertahankan rekor stimulus. The Fed mempertahankan suku bunga untuk pertemuan ketiga berturut-turut, sementara pembuat kebijakan di Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga acuan mereka tidak berubah, bahkan saat mereka mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Setelah dua tahun, reli 20 persen, greenback dalam tahun ini telah turun 4,4 persen karena spekulasi bank sentral akan kurang agresif dalam pengetatan kebijakan moneter dari yang pedagang mata uang harapkan. Hal tersebut meredupkan prospek divergensi kebijakan dibandingkan dengan bank sentral di luar negeri.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 rekan-rekan, jatuh 0,7 persen menjadi 1,169.91 pada pukul 09:43 pagi di New York, menyentuh level terendah sejak 19 Juni. Mata uang AS turun 2,5 persen menjadi 108,46 yen, setelah turun sebanyak 3,2 persen, terbesar sejak Mei 2010.(frk)
Sumber: Bloomberg
Greenback melemah terhadap semua mata uang utama karena data menunjukkan produk domestik bruto AS diperluas pada kuartal pertama di laju paling lambat dalam dua tahun terakhir. Mata uang tersebut turun karena yen melonjak setelah Bank of Japan mempertahankan rekor stimulus. The Fed mempertahankan suku bunga untuk pertemuan ketiga berturut-turut, sementara pembuat kebijakan di Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga acuan mereka tidak berubah, bahkan saat mereka mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
Setelah dua tahun, reli 20 persen, greenback dalam tahun ini telah turun 4,4 persen karena spekulasi bank sentral akan kurang agresif dalam pengetatan kebijakan moneter dari yang pedagang mata uang harapkan. Hal tersebut meredupkan prospek divergensi kebijakan dibandingkan dengan bank sentral di luar negeri.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 rekan-rekan, jatuh 0,7 persen menjadi 1,169.91 pada pukul 09:43 pagi di New York, menyentuh level terendah sejak 19 Juni. Mata uang AS turun 2,5 persen menjadi 108,46 yen, setelah turun sebanyak 3,2 persen, terbesar sejak Mei 2010.(frk)
Sumber: Bloomberg
Komentar
Posting Komentar