Harga Emas Sedikit Terangkat, Menunggu Keputusan The Fed

Harga emas hari Selasa (31/05) di perdagangan sesi Asia mengalami kenaikan tipis setelah harga emas turun tajam selama perdagangan sesi Eropa hari Senin kemarin karena fokus para investor masih kepada kemungkinan kenaikan suku bunga jangka pendek oleh the Fed dalam waktu dekat. Saat berita ini ditulis, XAU/USD diperdagangkan pada kisaran level harga 1,213 dolar AS, naik sebesar 0.74 persen.Sementara itu, pada Comex, New York Mercantile Exchange, harga emas futures untuk pengiriman bulan Agustus turun sebesar 0.16 persen menjadi 1,214 dolar as per troy ons. Sedangkan perak futures untuk pengiriman bulan Juli menjadi 16.11 dolar AS per troy ons, mengalami penurunan sebanyak 1.01 persen dan tembaga futures untuk pengiriman bulan Juli turun signifikan sebesar 0.59 persen menjadi 2.101 dolar AS
per pound.Selama sesi perdagangan hari Senin malam kemarin, harga emas futures menurun sampai ke level harga di bawah 1,200 dolar AS- level harga rendah yang pertama kali terjadi sejak bulan Februari lalu. Kondisi tersebut disebabkan oleh para investor yang masih berlanjut untuk berfokus pada kenaikan suku bunga AS nanti.

Disamping itu, harga emas sudah menurun sebesar tujuh persen hingga bulan Mei karena komentar serta pernyataan hawkish dari beberapa pejabat the Fed. Selain itu, notulen rapat FOMC bulan April telah meyakinkan banyak analis dan investor bahwa kebijakan kenaikan suku bunga AS di bulan Juni atau Juli kemungkinan besar akan diberlakukan.Perkiraan untuk kenaikan suku bunga oleh the Fed bulan Juni atau Juli semakin gencar setelah ketua The Fed, Janet Yellen dalam pidatonya di Harvard University hari Jumat lalu menyatakan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan akan diberlakukan jika kondisi perekonomian di AS menunjukkan perbaikan serta menguat.

Disamping itu, adapun Presiden The Fed St. Louis dan anggota FOMC, James Bullard menuturkan, kenaikan suku bunga kemungkinan besar bakal terjadi pada bulan Juni atau Juli. Bahkan pada pidato James Bullard di Seoul, dia mengatakan bahwa pasar global saat ini sudah mulai mempersiapkan dengan baik untuk menghadapi kenaikan suku bunga AS.
Selama sepekan mendatang, para investor akan memberikan perhatian mereka pada rilis data NFP AS untuk bulan Mei. Data ini merupakan data penting untuk mengetahui sinyal terkait kondisi perekonomian AS apakah sudah cukup kuat atau tidak menghadapi kenaikan suku bunga oleh the Fed tahun 2016. Selain itu, adapun rilis data manufaktur ISM pada hari Rabu nanti, lalu data ISM Service pada hari Jumat.

Seperti yang sudah diketahui, logam mula emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena kenaikan tersebut akan membuat harga emas cenderung bearish dan bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us