Rencana Besar Mentan di 2017: Bangunkan 4 Juta Lahan Tidur

Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, hari ini membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pertanian Nasional 2016. Dalam acara tersebut, hadir hampir seluruh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan peternakan.

Amran mengungkapkan, program utama Kementerian Pertanian di 2017 yakni pembukaan lahan tidur atau terbengkalai. Termasuk lahan-lahan yang hanya panen sekali setahun. Lahan-lahan tidur tersebut umumnya tidak dimanfaatkan lantaran kekurangan pasokan air.

"Setelah diamati setahun ini, ada tanah tadah hujan atau lahan tidur ada 4 juta hektar. Ini harus dibangunkan, ada hanya sekali panen saja," kata Amran di kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta, Selasa (31/5/2016).

"Kalau kita optimalkan dengan pengairan dan sungai-sungai, embung, danau yang kita bangun, itu bisa angkat produksi. Bukan saja pangan, tapi perkebunan, dan peternakan. Ada sumber air, ada kehidupan," tambahnya.

Rencana besar pada tahun depan tersebut, sambungnya, berawal dari keberhasilan pengurangan gagal panen (puso) saat terjadi kemarau panjang akibat El Nino pada tahun lalu.

"Pengalaman di Bojonegoro ada El Nino terbesar sepanjang sejarah. Sampai saya panik, saya terbang ke sana dan lihat ada 11.000 hektar terancam gagal panen," ujar Amran.

Namun demikian, menurut Amran, rupanya air dari Sungai Bengawan Solo tak termanfaatkan dengan baik saat El Nino, hal ini disebabkan karena ketiadaan pompa air.

"Saya lihat ada Bengawan Solo, air hanya lewat saja sebelum sampai ke laut. Detik itu juga langsung turunkan 300 pompa air, paginya datang 100 langsung dipasang, itu 11.000 hektar terselamatkan, hanya 12 hektar yang dilaporkan puso," jelas Amran.

Dia mencontohkan, jika lahan tersebut paling tidak ditanami jagung yang merupakan tanaman irit air, paling tidak ada tambahan produksi 40 juta ton dalam sekali panen.

"Kalau ada 4 juta hektar, kalau ditanami jagung ada 40 juta hektar (produksi 10 ton per hektar). Kalau 3 kali tanam, ada 120 juta ton. Artinya kita bisa tambah produksi. Saat kemarau petani, Alsintan, Kepala Dinas, sampai bank-nya tidur. Kita bangunkan itu semua," pungkas Amran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang