Harga Emas Naik Terdukung Pelemahan Dollar AS

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas naik pada akhir perdagangan hari Rabu di AS, terdukung pelemahan dolar AS dan permintaan safe haven tetap kuat karena ketidakpastian keuangan jangka panjang pasca Brexit.

Indeks dolar AS turun 0,41 persen terhadap sekeranjang mata uang pada akhir perdagangan mata uang kemarin.

Harga emas spot naik 0,45 persen pada $ 1,318.01 per ons.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen pada $ 1,326.90.

Harga emas masih di bawah puncak hari Jumat, yang tertinggi sejak Maret 2014 pada $ 1,358.20 per ons, dimana harga emas melonjak lebih dari 8 persen akibat keputusan Brexit, dimana logam mulia ini sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi dan keuangan.

Para pemimpin Eropa telah meminta Inggris untuk bertindak cepat untuk mengatasi kebingungan politik dan ekonomi yang disebabkan Brexit.

Pasar akan terus memantau data ekonomi AS untuk petunjuk pada waktu kenaikan berikutnya suku bunga AS. Suku bunga rendah adalah positif bagi harga emas.

Sedangkan perak spot naik 3 persen menjadi 18 bulan tinggi $ 18,29, sementara platinum dan paladium rally lebih dari 3 persen. Platinum berjangka naik 3,3 persen ke level tertinggi dalam tiga minggu di $ 1,012.50 dan paladium berjangka naik 3,25 persen menjadi $ 588,50, tertinggi sejak pertengahan Mei.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi naik dengan melemahnya dolar AS. Namun perlu dicermati perkembangan Brexit, yang jika mereda dan pemulihan bursa global terjadi, maka akan melemahkan harga emas. Harga emas diperkirakan menembus kisaran Resistance $ 1,320-$ 1,322, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 1,316-$ 1,314. Harga emas menguat pada perdagangan awal pekan in seiring ketidakpastian usai keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa/Britain Exit atau disebut Brexit. Hal ini membuat pelaku pasar memburu aset investasi aman dan melakukan aksi jual saham.

Harga empas di pasar spot naik 1,5 persen dan sentuh level tertinggi US$ 1.335,30 per ounce. Harga emas naik 0,8 persen ke level US$ 1.325,46. Harga emas sempat reli 8 persen ke level US$ 1.358,20, dan mencatatkan kenaikan tertinggi pada Jumat pekan lalu.

Kenaikan harga logam mencapai 4,8 persen pada Jumat, dan terbesar sejak Januari 2009. Seiring hasil referendum Inggris memaksa aksi jual di aset berisiko antara lain saham dan pound sterling

"Ketidakpastian waktu negosiasi Inggris keluar dari Uni Eropa artinya membuat investor bertahan, dan membeli investasi yaitu emas dan dolar. Pound tetap tertekan, dan mengindikasikan aktivitas ekonomi hilang di level domestik," ujar Analis ETF, Martin Arnold seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (28/6/2016).

Sejumlah ahli dan analis juga memperkirakan bank sentral Amerika Serikat tetap mempertahankan suku bunga pada tahun ini menyikapi keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa/brexit. Goldman Sachs pun menaikkan prediksi harga emas seiring bunga acuan bank sentral AS tetap.

Harga emas sangat dipengaruhi perubahan suku bunga."Harga emas bakal tetap tinggi pada kuartal III seiring proses Inggris keluar dari Uni Eropa dimulai. Namun, harga emas dapat kembali turun pada kuartal IV karena ada pemilihan umum di AS dan bank sentral AS menaikkan suku bunga," tulis Macquarie. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us