Harga Minyak Mentah Sesi Asia Rebound

Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak sedikit pulih dari posisi terendah April pada awal perdagangan Kamis di sesi Asia, namun prospek industri masih lemah sebagai produsen minyak mentah dan penyuling bahan bakar terus meningkatkan produksi lebih dari konsumsi pasar.

Sentimen pendukung kenaikan harga minyak adalah keputusan The Fed AS mempertahankan suku bunga dan tidak menentukan kapan kenaikan selanjutnya, dapat dipandang pasar sebagai potensi pelemahan dollar AS.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) minyak mentah berada di $ 42,06, naik 14 sen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka patoka Internasional Brent diperdagangkan di $ 43,61 pada 0118 GMT, naik 14 sen dari penutupan sebelumnya.

Brent dan WTI memukul terendah sejak April di sesi sebelumnya, pada $ 43,27 dan $ 41,68 per barel, masing-masing, setelah data pemerintah AS mengungkapkan kejutan peningkatan persediaan minyak mentah dan bensin.

Peningkatan menambah sebuah kekenyangan produk olahan global yang sudah besar dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi menekan prospek permintaan minyak mentah.

“Harga minyak yang anjlok setelah laporan EIA mingguan menunjukkan kejutan membangun dalam persediaan minyak mentah. Peningkatan 1,7 juta (untuk 521.100.000 barel) terhadap ekspektasi pasar dari 2,3 juta jatuh. Produksi minyak AS juga meningkat,” Demikian ANZ bank menyatakan pada hari Kamis.

“Minyak masih lemah, dengan kejutan peningkatan di persediaan AS cenderung menekan dalam perdagangan hari ini,” tambahnya.

Pasar minyak telah dirundung kelebihan pasokan selama dua tahun terakhir, yang menyeret ke bawah harga sebanyak 70 persen antara tahun 2014 dan awal 2016, ketika Brent mencapai level terendah dalam lebih dari satu dekade di sekitar $ 27 per barel.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan sentimen kekenyangan pasokan global. Namun jika dollar AS bergerak lemah dapat mengangkat harga minyak mentah. Harga diperkirakan akan menembus kisaran Support $ 41,50 – $ 41,00, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance 42,50 – $ 43,00. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us