Mandiri Manajemen Investasi Belum Targetkan Besaran Dana Repatriasi

Rifan Financindo Berjangka - JAKARTA - Sebagai salah satu manajemen investasi yang akan mengelola dana hasil tax amnesty, PT Mandiri Manajemen Investasi mengungkap tidak memiliki target berapa dana repatriasi yang siap ditampung.

Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi Muhammad Hanif menuturkan, Mandiri Investasi melihat tax amnesty secara general. Sekarang ini Mandiri Investasi lebih ke persiapan sosialisasi dan edukasi.

Sebagai kebijakan baru, tentu masih banyak pemodal tax amnesty masih mencari suatu informasi, kepastian, karena banyak teknis-teknis pada tax amnesty yang perlu dijelaskan.

"Dalam hal itu, berapa dana besar yang akan masuk belum tahu. Mungkin momentum ini minggu depan akan terlihat hasilnya. Sekarang kita sosialisasi, karena banyak yang anggap tax amnesty itu untuk repatriasi, padahal tidak banyak kepentingan lainnya," ujar Hanif di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2016).

"Dugaan kami, setelah wajib pajak tahu apa itu tax amnesty, dan begitu mereka settle pemahaman akan amnesty pajak, baru mereka (pemodal besar tax amnesty) akan masuk ke Indonesia. Karena itu, fokusnya sekarang audiensi lebih kepada pengetahuan tentang tax amnesty," sambungnya.

Hanif mengatakan, bagi Mandiri Investasi masuknya dana repatriasi sebagai bonus. Di mana dana kelola dalam (Asset Under Management/AUM) dapat meningkat, sehingga target dana kelola di akhir tahun dapat tercapai.

"Kita pikir enggak usah punya target untuk tax amnesty. Anggap ini jadi bonus, akhir ini AUM kita Rp35 triliun, akhir tahun depan diharapkan Rp40 triliun, akhir tahun lalu AUM mencapai Rp28 triliun. Dengan repatriasi diharapkan jadi bonus sehingga bisa lebih dari Rp40 triliun," tuturnya.   
PT Mandiri Manajemen Investasi berencana menyiapkan produk investasi berupa reksa dana pendapatan tetap (RDPT) guna menjaring dana repatriasi hasil tax amnesty.

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi, Muhammad Hanif mengatakan, meskipun RDPT sebelumnya sudah ada dan bukan produk khusus yang dipersiapkan untuk menampung dana repatriasi, namun pihaknya akan memanfaatkan momentum program tax amnesty untuk meraup dana segar.

"Produk existing sudah ada, yang lainnya punya RDPT, meskipun bukan untuk repatriasi tetapi kita sudah siapkan untuk itu, karena momentumnya pas untuk kita tawarkan," ujar Hanif di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2016). Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang