Sentimen Pasar Global Berupaya Tekan IHSG Hari Ini

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -- Kondisi pasar global yang sedang tertekan saat ini terutama akibat terjadinya penurunan harga minyak mentah Amerika Serikat, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (26/7) diprediksi rawan terkoreksi.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.180 dan resisten 5.250 cenderung koreksi. Menurutnya, selain harga minyak mentah yang saat ini sedang turun, menguatnya dolar juga turut mempengaruhi perdagangan IHSG pada hari ini. Sedangkan, dari domestik sendiri pergerakan IHSG akan dipengaruhi rilis laba kuartal II 2016 sejumlah emiten sektoral.

"IHSG diperkirakan akan kembali rawan koreksi dalam rentang pergerakan konsolidasi," terang David dalam risetnya, dikutip Selasa (26/7).

Sementara, Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi IHSG berada dalam rentang support 5.180-5.201 dan resisten 5.242-5.265.

Menurutnya, kondisi global yang sedang dilanda aksi jual dikhawatirkan dapat berimbas pada IHSG hari ini. Selain itu, para pelaku pasar tengah menanti hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) pekan ini di tengah mencuatnya kembali spekulasi kenaikan tingkat bunga pada akhir tahun.

Perlu diketahui, IHSG ditutup menguat pada perdagangan kemarin sebesar 23,55 poin (0,45 persen) ke level 5.220 setelah bergerak di antara 5.197-5.227.

Menurut David, penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli atas sejumlah saham unggulan yang bergerak di sektor otomotif, infrastruktur konsumsi, dan tambang batubara. Sementara, saham emiten perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) umumnya dilanda koreksi karena kekhawatiran atas pencapaian labanya di kuartal II 2016.

Meskipun IHSG menguat kemarin, lanjut David, perdagangan berlangsung lebih lamban dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp4,3 triliun, angka tersebut menurun dibandingkan rata-rata harian pekan kemarin yang mencapai Rp5,87 triliun.

"Pasar saat ini tengah bergerak konsolidasi setelah rally panjang sejak akhir Juni lalu. Perhatian pasar saat ini tertuju pada rilis laba kuartal II 2016 sejumlah emiten sektoral yang mulai keluar menjelang akhir Juli ini," jelas David.

Sementara, Wall Street tadi malam mengalami koreksi setelah berhasil rebound akhir pekan lalu. David merinci indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,42 persen dan 0,30 persen tutup di 1.8493,06 dan 2.168,48. Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us