PLN Gandeng Konsorsium Mitsubishi-WIKA Garap EPC Muara Karang Rp3,9 Triliun
Jakarta: Rifan Financindo Berjangka - - PT PLN (Persero) telah menandatangani kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) dengan konsorsium Mitsubishi-Wijaya Karya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang senilai Rp3,9 triliun.
Direktur Regional Bagian Barat PLN, Murtaqi Syamsuddin mengatakan dengan ditandatanganinya kontrak EPC PLTGU Muara Karang akan menambah kapasitas daya listrik sebesar 500 megawatt (mw).
"Proyek ini merupakan salah satu proyek penting untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali, semakin cepat dieksekusi akan semakin baik," ungkap Murtaqi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Murtaqi menjelaskan, PLTGU 500 mw ekstensi yang dibangun di Muara Karang ini berkonfigurasi dengan satu gas turbin seri terbaru dari Mitsubishi, yaitu seri F5 satu heat recovery steam generator (HRSG) dan satu steam turbine (ST). Pembangunan PTGU Muara Karang ini akan memakan waktu konstruksi selama 18 bulan untuk Gas Turbine Open Cycle dan delapan bulan kemudian untuk penyelesaian akhir Combined Cycle Plan (PLTGU).
"Selain penandatanganan kontrak EPC, long term service agreement (LTSA) dengan nilai kontrak Rp22 miliar juga ditandatangani sebagai perjanjian antara Mitsubishi dengan PLN untuk memelihara gas turbin selama satu siklus pemeliharaan terencana (planned maintenance) sesuai standar pemeliharaan pabrikan yang perkiraannya selama enam tahun," jelas Murtaqi.
Di 2019, tambah Murtaqi, pembangkit ini akan masuk dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali pada subsektor DKI Jakarta. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan di sepanjang jalur Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Muara Karang-Duri Kosambi-Kembangan. Dengan adanya penambahan kapasitas terpasang pada PLTGU Muara Karang diharapkan dapat membuat sistem kelistrikan DKI Jakarta dan sekitarnya semakin andal.
Sementara itu, Pihak Mitsubishi pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah mempercayakan proyek ini kepada Konsorsium Mitsubishi-Wijaya Karya. Ia juga menyatakan proyek ini merupakan tanda bahwa Mitsubishi akan terus berkontribusi untuk pembangunan di Indonesia.
Hal senada juga dikatakan Direktur Operasi II Wijaya Karya Bambang Pramujo yang menyatakan bahwa Wijaya Karya memiliki hubungan yang erat dengan Mitsubishi sehingga mereka mampu dan terus mendukung pembangunan sistem kelistrikan di Indonesia. Rifan Financindo Berjangka
Direktur Regional Bagian Barat PLN, Murtaqi Syamsuddin mengatakan dengan ditandatanganinya kontrak EPC PLTGU Muara Karang akan menambah kapasitas daya listrik sebesar 500 megawatt (mw).
"Proyek ini merupakan salah satu proyek penting untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali, semakin cepat dieksekusi akan semakin baik," ungkap Murtaqi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Murtaqi menjelaskan, PLTGU 500 mw ekstensi yang dibangun di Muara Karang ini berkonfigurasi dengan satu gas turbin seri terbaru dari Mitsubishi, yaitu seri F5 satu heat recovery steam generator (HRSG) dan satu steam turbine (ST). Pembangunan PTGU Muara Karang ini akan memakan waktu konstruksi selama 18 bulan untuk Gas Turbine Open Cycle dan delapan bulan kemudian untuk penyelesaian akhir Combined Cycle Plan (PLTGU).
"Selain penandatanganan kontrak EPC, long term service agreement (LTSA) dengan nilai kontrak Rp22 miliar juga ditandatangani sebagai perjanjian antara Mitsubishi dengan PLN untuk memelihara gas turbin selama satu siklus pemeliharaan terencana (planned maintenance) sesuai standar pemeliharaan pabrikan yang perkiraannya selama enam tahun," jelas Murtaqi.
Di 2019, tambah Murtaqi, pembangkit ini akan masuk dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali pada subsektor DKI Jakarta. Listrik yang dihasilkan akan disalurkan di sepanjang jalur Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Muara Karang-Duri Kosambi-Kembangan. Dengan adanya penambahan kapasitas terpasang pada PLTGU Muara Karang diharapkan dapat membuat sistem kelistrikan DKI Jakarta dan sekitarnya semakin andal.
Sementara itu, Pihak Mitsubishi pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PLN yang telah mempercayakan proyek ini kepada Konsorsium Mitsubishi-Wijaya Karya. Ia juga menyatakan proyek ini merupakan tanda bahwa Mitsubishi akan terus berkontribusi untuk pembangunan di Indonesia.
Hal senada juga dikatakan Direktur Operasi II Wijaya Karya Bambang Pramujo yang menyatakan bahwa Wijaya Karya memiliki hubungan yang erat dengan Mitsubishi sehingga mereka mampu dan terus mendukung pembangunan sistem kelistrikan di Indonesia. Rifan Financindo Berjangka
Komentar
Posting Komentar