BI: Pasar Keuangan Makin Dalam, Pertumbuhan Ekonomi Makin Tinggi
JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Bank Indonesia (BI) menyoroti pentingnya pendalaman pasar keuangan alias financial deepening dalam perekonomian Indonesia.
Bank sentral memandang, pendalaman pasar keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dalam kajian ekonomi dunia, terbukti semakin tinggi pendalaman pasar keuangan maka semakin tinggi pula PDB (produk domestik bruto) sebuah negara," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Menurut Agus, saat ini sudah banyak negara yang telah memperoleh manfaat dari pendalaman pasar keuangan. Sementara itu, pendalaman pasar keuangan di Indonesia sendiri masih lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga sekawasan.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai hal, semisal contoh yang dipaparkan Agus adalah aset finansial Indonesia terhadap PDB yang masih rendah dibandingkan negara-negara lain sekawasan. Selain itu, pasar obligasi alias hanya mencapai 15 persen dari PDB.
"Oleh karena itu, BI mendorong pasar modal untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam upaya pendalaman pasar keuangan," ungkap Agus.
Untuk mendukung pendalaman pasar keuangan, bank sentral telah melakukan serangkaian upaya dan kebijakan. Agus mengungkapkan, salah satu upaya yang ditempuh BI adalah menetapkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebagai suku bunga acuan menggantikan BI Rate.
"Untuk JIBOR, BI juga sudah menyempurnakan aturan JIBOR. Ini agar JIBOR lebih kredibel dari transaksi dan sisi setelmen," jelas Agus.
Dia mengaku optimistis dengan pendalaman pasar keuangan, maka pertumbuhan ekonomi nasional dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Bank sentral memandang, pendalaman pasar keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dalam kajian ekonomi dunia, terbukti semakin tinggi pendalaman pasar keuangan maka semakin tinggi pula PDB (produk domestik bruto) sebuah negara," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Menurut Agus, saat ini sudah banyak negara yang telah memperoleh manfaat dari pendalaman pasar keuangan. Sementara itu, pendalaman pasar keuangan di Indonesia sendiri masih lebih rendah dibandingkan negara-negara tetangga sekawasan.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai hal, semisal contoh yang dipaparkan Agus adalah aset finansial Indonesia terhadap PDB yang masih rendah dibandingkan negara-negara lain sekawasan. Selain itu, pasar obligasi alias hanya mencapai 15 persen dari PDB.
"Oleh karena itu, BI mendorong pasar modal untuk memainkan peranan yang lebih besar dalam upaya pendalaman pasar keuangan," ungkap Agus.
Untuk mendukung pendalaman pasar keuangan, bank sentral telah melakukan serangkaian upaya dan kebijakan. Agus mengungkapkan, salah satu upaya yang ditempuh BI adalah menetapkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebagai suku bunga acuan menggantikan BI Rate.
"Untuk JIBOR, BI juga sudah menyempurnakan aturan JIBOR. Ini agar JIBOR lebih kredibel dari transaksi dan sisi setelmen," jelas Agus.
Dia mengaku optimistis dengan pendalaman pasar keuangan, maka pertumbuhan ekonomi nasional dapat berlangsung secara berkelanjutan.
Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan hari ini menyelenggarakan forum internasional Seminar on Financial Marketing Deeping. Acara ini dihadiri langsung oleh delegasi lembaga internasional dan membahas tentang pendalaman pasar keuangan.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo berharap, ke depannya tak hanya perbankan saja yang selalu menjadi andalan setiap kali melakukan pendalaman pasar keuangan. Agus menginginkan pendalaman pasar keuangan bisa lebih berkembang khususnya di pasar modal dan pasar obligasi.
"Ini akan membuat kesiapan Indonesia dalam jangka menengah panjang," ujarnya di Jakarta (19/9).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, cara terbaik untuk mengembangkan pendalaman pasar keuangan melalui pasar modal adalah dengan adanya sistem yang baik. Untuk itu, OJK bersama Bursa Efek Indonesia dan Kementerian Keuangan telah bersinergi demi memberikan kemudahan baik dalam hal sistem maupun teknologi pada pasar modal di Indonesia.
"Kita butuh pemerintah yang baik, sistem yang baik untuk dapat menumbuhkan pasar modal kita. Makanya kita lakukan perbaikan sistem. Untuk itu kita kembangkan berbagai sektor finansial," tutupnya.Rifan Financindo Berjangka
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo berharap, ke depannya tak hanya perbankan saja yang selalu menjadi andalan setiap kali melakukan pendalaman pasar keuangan. Agus menginginkan pendalaman pasar keuangan bisa lebih berkembang khususnya di pasar modal dan pasar obligasi.
"Ini akan membuat kesiapan Indonesia dalam jangka menengah panjang," ujarnya di Jakarta (19/9).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, cara terbaik untuk mengembangkan pendalaman pasar keuangan melalui pasar modal adalah dengan adanya sistem yang baik. Untuk itu, OJK bersama Bursa Efek Indonesia dan Kementerian Keuangan telah bersinergi demi memberikan kemudahan baik dalam hal sistem maupun teknologi pada pasar modal di Indonesia.
"Kita butuh pemerintah yang baik, sistem yang baik untuk dapat menumbuhkan pasar modal kita. Makanya kita lakukan perbaikan sistem. Untuk itu kita kembangkan berbagai sektor finansial," tutupnya.Rifan Financindo Berjangka
Komentar
Posting Komentar