Mandiri Siapkan Modal Rp250 Miliar Bagi Pelindo II
JAKARTA – Rifan Financindo Berjangka -- Bank Mandiri menyalurkan kredit modal kerja senilai maksimum Rp250 miliar kepada PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II untuk membantu pengembangan bisnis anak perusahaan.
Adapun anak usaha Pelindo II yang dibantu a.l. PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraaan Terminal (IKT) dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI).
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan pinjaman itu merupakan kelanjutan dari fasilitas treasury line senilai maksimal US$70 juta yang telah disepakati pada Juni lalu sebagai alternatif sumber pendanaan valas perusahaan.
"Di samping itu, Bank Mandiri juga menyediakan layanan perbankan non tunai di pelabuhan yang berada di wilayah kerja Pelindo II guna meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional untuk menunjang pergerakan barang dan jasa yang semakin mudah dan cepat," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (15/9).
Langkah ini, lanjutnya, diambil karena perusahaan secara bertahap tengah melakukan usaha-usaha untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik dengan memperbaiki setidaknya empat area, yaitu kecepatan pelayanan (speed), akses dan kemudahan pelayanan, physical appearance dari fasilitas pelayanan kepelabuhanan, dan keramahan (friendliness) pelayanan perusahaan kepada pengguna jasa.
"Salah satu caranya adalah dengan penerapan cash management system (CMS) dimana pengguna jasa tidak perlu lagi bertransaksi secara fisik dengan membawa uang dalam jumlah besar ke loket pembayaran, melainkan dengan transaksi antar rekening bank."
Selanjutnya, dia mengatakan Pelindo II juga mendukung program Kementerian BUMN, yaitu Integrated Billing System/Single Billing untuk mengintegrasikan Sistem Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pelindo I, II, III dan IV.
"Kerjasama dengan Bank Mandiri diharapkan dapat menunjang usaha-usaha IPC untuk menyederhanakan dan mempercepat transaksi dan layanan kepada pengguna jasa,” papar Elvyn.
Selain itu, dia menambahkan penandatanganan perjanjian dan MOU tersebut merupakan salah satu bentuk penguatan sinergi antar BUMN untuk mendorong optimalisasi biaya dan proses pelayanan yang pada gilirannya akan menunjang perekonomian nasional.
“Kami optimis bahwa sinergi antara Pelindo dengan Bank Mandiri ini tidak hanya mempermudah para pengguna jasa kepelabuhanan, namun juga meningkatkan efisiensi biaya logistik dan daya saing kinerja integrasi logistik nasional."
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur utama dalam mendorong ekonomi nasional.
Saat ini, Pelindo II mengelola 12 pelabuhan di 10 provinsi di Indonesia dan memiliki 16 Anak Perusahaan yang berkonsentrasi di dalam berbagai bidang pelayanan jasa kepelabuhanan, logistik dan bisnis pendukung.
Berdasarkan data 2015, perusahaan mampu melayani hingga lebih dari 54 ribu kunjungan kapal, menangani lebih dari 85 juta ton kargo dan jumlah peti kemas yang dibongkar muat mencapai lebih dari 5,9 juta TEUs.
“Tingginya jumlah pelayanan Pelindo tersebut menggambarkan besarnya potensi yang bisa digarap dari inovasi layanan transaksi non tunai,” jelasnya.
Untuk itu, Direktur Keuangan Pelindo II Iman Rachman, Direktur Corporate banking Bank Mandiri Royke Tumilaar, Direktur Utama PTP Arif Suhartono, Direktur Utama IKT Armen Amir dan Direktur Utama JPPI Haryadi Budi Kuncoro melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Modal Kerja.
Dalam kesempatan yang sama, perusahaan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tentang Kerjasama Penggunaan Jasa dan Produk Perbankan yang dilakukan oleh Direktur Keuangan Pelindo II Iman Rachman dan SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar.
Sulaiman A. Arianto mengungkapkan Bank Mandiri berkomitmen penuh mendukung Pelindo mengingat peran sentral perusahaan tersebut dalam menggerakan roda perekonomian nasional.
Dia menegaskan keinginan tersebut terlihat melalui komitmen pembiayaan yang telah diberikan kepada Pelindo I-IV yang telah mencapai Rp7,18 triliun hingga Juni 2016, baik sebagai kredit investasi, maupun kredit modal kerja. Rifan Financindo Berjangka
Adapun anak usaha Pelindo II yang dibantu a.l. PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraaan Terminal (IKT) dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI).
Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengatakan pinjaman itu merupakan kelanjutan dari fasilitas treasury line senilai maksimal US$70 juta yang telah disepakati pada Juni lalu sebagai alternatif sumber pendanaan valas perusahaan.
"Di samping itu, Bank Mandiri juga menyediakan layanan perbankan non tunai di pelabuhan yang berada di wilayah kerja Pelindo II guna meningkatkan kualitas pelayanan dan operasional untuk menunjang pergerakan barang dan jasa yang semakin mudah dan cepat," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (15/9).
Langkah ini, lanjutnya, diambil karena perusahaan secara bertahap tengah melakukan usaha-usaha untuk menghadirkan pelayanan yang lebih baik dengan memperbaiki setidaknya empat area, yaitu kecepatan pelayanan (speed), akses dan kemudahan pelayanan, physical appearance dari fasilitas pelayanan kepelabuhanan, dan keramahan (friendliness) pelayanan perusahaan kepada pengguna jasa.
"Salah satu caranya adalah dengan penerapan cash management system (CMS) dimana pengguna jasa tidak perlu lagi bertransaksi secara fisik dengan membawa uang dalam jumlah besar ke loket pembayaran, melainkan dengan transaksi antar rekening bank."
Selanjutnya, dia mengatakan Pelindo II juga mendukung program Kementerian BUMN, yaitu Integrated Billing System/Single Billing untuk mengintegrasikan Sistem Pelayanan Jasa Kepelabuhanan Pelindo I, II, III dan IV.
"Kerjasama dengan Bank Mandiri diharapkan dapat menunjang usaha-usaha IPC untuk menyederhanakan dan mempercepat transaksi dan layanan kepada pengguna jasa,” papar Elvyn.
Selain itu, dia menambahkan penandatanganan perjanjian dan MOU tersebut merupakan salah satu bentuk penguatan sinergi antar BUMN untuk mendorong optimalisasi biaya dan proses pelayanan yang pada gilirannya akan menunjang perekonomian nasional.
“Kami optimis bahwa sinergi antara Pelindo dengan Bank Mandiri ini tidak hanya mempermudah para pengguna jasa kepelabuhanan, namun juga meningkatkan efisiensi biaya logistik dan daya saing kinerja integrasi logistik nasional."
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur utama dalam mendorong ekonomi nasional.
Saat ini, Pelindo II mengelola 12 pelabuhan di 10 provinsi di Indonesia dan memiliki 16 Anak Perusahaan yang berkonsentrasi di dalam berbagai bidang pelayanan jasa kepelabuhanan, logistik dan bisnis pendukung.
Berdasarkan data 2015, perusahaan mampu melayani hingga lebih dari 54 ribu kunjungan kapal, menangani lebih dari 85 juta ton kargo dan jumlah peti kemas yang dibongkar muat mencapai lebih dari 5,9 juta TEUs.
“Tingginya jumlah pelayanan Pelindo tersebut menggambarkan besarnya potensi yang bisa digarap dari inovasi layanan transaksi non tunai,” jelasnya.
Untuk itu, Direktur Keuangan Pelindo II Iman Rachman, Direktur Corporate banking Bank Mandiri Royke Tumilaar, Direktur Utama PTP Arif Suhartono, Direktur Utama IKT Armen Amir dan Direktur Utama JPPI Haryadi Budi Kuncoro melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Modal Kerja.
Dalam kesempatan yang sama, perusahaan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) tentang Kerjasama Penggunaan Jasa dan Produk Perbankan yang dilakukan oleh Direktur Keuangan Pelindo II Iman Rachman dan SEVP Corporate Banking Bank Mandiri Alexandra Askandar.
Sulaiman A. Arianto mengungkapkan Bank Mandiri berkomitmen penuh mendukung Pelindo mengingat peran sentral perusahaan tersebut dalam menggerakan roda perekonomian nasional.
Dia menegaskan keinginan tersebut terlihat melalui komitmen pembiayaan yang telah diberikan kepada Pelindo I-IV yang telah mencapai Rp7,18 triliun hingga Juni 2016, baik sebagai kredit investasi, maupun kredit modal kerja. Rifan Financindo Berjangka
Komentar
Posting Komentar