Sri Mulyani: Penguatan Rupiah Karena Amnesti Pajak

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Amerika Serikat (AS) sebesar 86 poin atau 0,66 persen ke level Rp12.955 per dolar AS didukung oleh arus dana asing ke dalam negeri dan program pengampunan pajak (tax amnesty).

"Arus modal yang masuk ke dalam negeri ditambah dengan tax amnesty, maka jumlah rupiah menjadi relatif sangat kuat dibanding pola yang sama pada tahun lalu. Ini yang bisa menjelaskan kenapa dari sisi mata uang rupiah kita mengalami penguatan," ujarnya, Selasa (27/9).

Tidak hanya karena dana asing yang masuk ke dalam negeri dan program tax amnesty, ia mengatakan, pengaruh eksternal, seperti kondisi ekonomi AS ikut memberi andil terhadap penguatan rupiah.

"Kepastian suku bunga The Fed yang akan dinaikkan dan kondisi ekonomi Amerika yang datanya belum kuat setidaknya memberikan ruang bagi kepercayaan pada perekonomian Indonesia," jelas Sri Mulyani.

Mantan direktur Bank Dunia itu memastikan, penguatan rupiah akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama karena persepsi kerentanan ekonomi Tanah Air menurun.

Penguatan rupiah diyakini akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha, masyarakat luas, termasuk bagi pasar yang kemudian menimbulkan dampak lanjutan.

Namun, ia mengingatkan, penguatan rupiah juga akan memberikan implikasi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya pada penerimaan negara dalam bentuk rupiah.

Adapun, pengaruhnya akan terasa dari sisi penerimaan negara yang berasal dari sektor ekspor maupun sumber daya alam. Meski, penguatan rupiah membuat inflasi menjadi lebih stabil karena pertumbuhan impor menjadi sangat rendah.

"Ini mungkin perlu kita waspadai, tapi rakyat menikmati keuntungan dari penguatan rupiah. Walaupun, dari sisi APBN tentu akan ada implikasinya dari sisi penerimaan," jelas Sri Mulyani.

Bila dikompensasikan dengan dana asing yang masuk ke dalam negeri, tentu penguatan rupiah dapat menjadi stimulus dalam meningkatkan investasi asing yang masuk ke dalam negeri.

"Mereka (investor asing) masuk dalam jangka pendek, mereka membeli surat-surat berharga pemerintah, dan kita sudah melihat (bunga) yield-nya turun," imbuh dia.

Dengan masuknya investasi, Sri Mulyani meyakini, beban pemerintah untuk mengisi pundi-pundi keuangan menjadi lebih ringan, bersamaan dengan adanya tambahan penerimaan dari bentuk rupiah yang saat ini lebih kuat dari dolar AS.

Dari seluruh indikator dan gambaran dampak penguatan rupiah ini, Sri Mulyani menekankan, pemerintah akan memanfaatkan dinamika positif ini untuk mengambil kebijakan yang berdampak pada ekonomi Indonesia. 

https://ptrifanfinancindoberjangkajakartastc.wordpress.com/2016/09/28/sri-mulyani-penguatan-rupiah-karena-amnesti-pajak/

Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us