Brexit Tak Berdampak Besar ke Ekonomi Asia Pasifik

Jakarta: Rifan Financindo Berjangka -- Kepala Ekonom Bank Dunia untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik, Sudhir Shetty mengatakan, keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa atau Brexit tidak berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Asia Timur dan Pasifik.

"Sebenarnya kita tidak tahu dampak keseluruhan dari Brexit sampai Inggris benar-benar meninggalkan Uni Eropa, yang menurut Theresia May (Perdana Menteri Inggris) prosesnya akan secara resmi dimulai Maret 2017," ujar Shetty dikutip dari Antara, Rabu (5/10/2016).

Lemahnya pengaruh Brexit bagi perekonomian Asia Timur dan Pasifik menurut dia, disebabkan terbatasnya jaringan perdagangan langsung, investasi, serta keuangan antara kedua kawasan tersebut dengan Inggris. Pinjaman dari bank-bank Inggris baik pinjaman lintas negara maupun pinjaman dalam negeri dari anak perusahaan lokal, hanya terkonsentrasi di pusat-pusat keuangan regional Hong Kong, Tiongkok, Singapura, dan Malaysia.

Sementara di negara berkembang Asia Timur dan Pasifik lainnya, pinjaman dari bank Inggris tercatat tidak sampai 3 persen dari PDB.

"Sebagian besar arus modal dan keuangan yang mengalir ke kawasan ini berasal dari benua Eropa, Jepang, atau Amerika Serikat. Itu sebabnya kami menyimpulkan bahwa dampak jangka pendek Brexit tidak terlalu signifikan," tutur Shetty.

Sementara untuk jangka panjang, Brexit berpotensi membawa pengaruh positif yakni lebih mudahnya negosiasi perjanjian perdagangan dan kesepakatan investasi karena Inggris dapat memutuskan secara mandiri.  Di sisi lain, kerja sama ekonomi dengan Uni Eropa bisa menjadi lebih sulit karena ketiadaan suara dari Inggris.

Hubungan jasa keuangan Tiongkok dan Inggris serta usaha firma Malaysia, misalnya, dapat terdampak karena sebagian besar didasarkan pada peran London sebagai pintu gerbang menuju Uni Eropa.

Biaya bisnis kedua negara tersebut berpotensi meningkat jika perjanjian baru harus dinegosiasikan dengan Uni Eropa pascaBrexit. Bagi Indonesia, Brexit kemungkinan akan menunda negosiasi kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa.

Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox berjanji bahwa hengkangnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa tidak akan menciptakan kekosongan hukum di Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Bahkan, Inggris bertekad menjadi pemenang dalam perdagangan bebas.

"Inggris adalah anggota penuh dan pendiri dari WTO. Namun demikian, keanggotaanya bersama dengan Uni Eropa sudah tidak lagi," kata Liam Fox, seperti dikutip dari Reuters   

https://ptrifanfinancindoberjangkajakartastc.wordpress.com/2016/10/06/brexit-tak-berdampak-besar-ke-ekonomi-asia-pasifik/

Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us