Bumi Punya Adik Kecil Baru di Tepian Tata Surya, Namanya 2014 UZ224
Rifan Financindo Berjangka -- Bumi kini memiliki adik kecil baru di tepian tata surya. Ilmuwan menamainya 2014 UZ224.
Berdiameter 530 kilometer dan terletak di wilayah sejauh 13,7 miliar kilometer dari matahari, 2014 UZ224 disebut adik kecil sebab tak sekelas dengan bumi.
Bumi dengan kestabilan orbit dan ukurannya layak disebut planet, sementara obyek yang baru ditemukan kali ini tidak ditemukan ini tidak karena terlalu kecil.
Dengan ukurannya yang kecil, ilmuwan tak bisa menggolongkan 2014 UZ224 sebagai planet. Bahkan, belum jelas apakah 2014 UZ224 merupakan planet kerdil.
Hingga saat ini, orbit 2014 UZ224 belum diketahui pasti.
Diberitakan Scientific American, Rabu (12/10/2016), Minor Planet Center di International Astronomical Union (IAU) mengatakan, 2014 UZ224 jelas eksis. Namun, belum dipastikan apakah 2014 UZ224 memang planet kerdil.
David Gerdes dari University of Michigan mengatakan, 2014 UZ224 ditemukan dengan Dark Energy Camera (DECam).
DECam merupakan bagian dari Dark Energy Survey yang sebenarnya bertujuan mengamati galaksi dan supernova. dari pengamatan tersebut, ilmuwan berharap bisa mendapatkan petunjuk tentang materi gelap.
Beberapa tahun lalu, Gerdes mengajak mahasiswa S-1 menggunakan DECam untuk mengamati tata surya.
Salah satu mahasiswa kemudian mengembangkan perangkat lunak untuk mendeteksi obyek-obyek di tata surya lebih mudah dengan interval observasi yang tak pasti.
Pengamatan itu kemudian menemukan 2014 UZ224.
Penemuan awal ditindaklanjuti Gerdes. Lewat serangkaian observasi, akhirnya keberadaan 2014 UZ224 berhasil dikonfirmasi setelah 2 tahun.
Jika nanti dikonfirmasi sebagai planet kerdil, 2014 UZ224 akan satu kelas dengan Ceres, Makemake, dan eris.
Untuk sementara, paling tidak kita bisa bergembira sebab tata surya sebagai sebuah keluarga besar punya anggota baru.
Berdiameter 530 kilometer dan terletak di wilayah sejauh 13,7 miliar kilometer dari matahari, 2014 UZ224 disebut adik kecil sebab tak sekelas dengan bumi.
Bumi dengan kestabilan orbit dan ukurannya layak disebut planet, sementara obyek yang baru ditemukan kali ini tidak ditemukan ini tidak karena terlalu kecil.
Dengan ukurannya yang kecil, ilmuwan tak bisa menggolongkan 2014 UZ224 sebagai planet. Bahkan, belum jelas apakah 2014 UZ224 merupakan planet kerdil.
Hingga saat ini, orbit 2014 UZ224 belum diketahui pasti.
Diberitakan Scientific American, Rabu (12/10/2016), Minor Planet Center di International Astronomical Union (IAU) mengatakan, 2014 UZ224 jelas eksis. Namun, belum dipastikan apakah 2014 UZ224 memang planet kerdil.
David Gerdes dari University of Michigan mengatakan, 2014 UZ224 ditemukan dengan Dark Energy Camera (DECam).
DECam merupakan bagian dari Dark Energy Survey yang sebenarnya bertujuan mengamati galaksi dan supernova. dari pengamatan tersebut, ilmuwan berharap bisa mendapatkan petunjuk tentang materi gelap.
Beberapa tahun lalu, Gerdes mengajak mahasiswa S-1 menggunakan DECam untuk mengamati tata surya.
Salah satu mahasiswa kemudian mengembangkan perangkat lunak untuk mendeteksi obyek-obyek di tata surya lebih mudah dengan interval observasi yang tak pasti.
Pengamatan itu kemudian menemukan 2014 UZ224.
Penemuan awal ditindaklanjuti Gerdes. Lewat serangkaian observasi, akhirnya keberadaan 2014 UZ224 berhasil dikonfirmasi setelah 2 tahun.
Jika nanti dikonfirmasi sebagai planet kerdil, 2014 UZ224 akan satu kelas dengan Ceres, Makemake, dan eris.
Untuk sementara, paling tidak kita bisa bergembira sebab tata surya sebagai sebuah keluarga besar punya anggota baru.
Ilmuwan
Amerika Serikat (AS) menemukan sebuah planet kerdil baru yang
bersembunyi di sistem tata surya. Planet yang dinamai 2014 UZ224 itu
memiliki lebar 330 mil dan berjarak 8,5 miliar mil dari matahari.
Dilansir dari The Independent, planet 2014 UZ224 jaraknya sangat jauh sehingga dibutuhkan 1.100 tahun untuk satu kali mengorbit. Planet ini menjadi satu dari sedikit planet kerdil yang ditemukan di tata surya.
Penemuan itu dilakukan dengan menggunakan kamera Dark Energy khusus yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Michigan dan fisikawan David Gerdes. Sistem di dalam kamera didesain untuk membentuk gambaran peta galaksi, dan membantu menemukan planet baru. "Benda-benda di tata surya, ketika Anda mengamati mereka secara langsung dan memalingkan pandangan, beberapa saat kemudian mereka akan muncul di tempat yang berbeda di langit," ujar Gerdes.
Planet 2014 UZ224 disejajarkan dengan Pluto dan planet-planet kerdil lainnya, seperti Ceres, Eris, Haumea, dan Makemake, yang ada di dalam sistem tata surya. Meskipun International Astronomical Union telah mengakui penemuan 2014 UZ224, planet tersebut tidak bisa bergabung dengan planet-planet lain sampai ada penelitian lebih lanjut.
Planet kerdil didefinisikan sebagai benda ruang angkasa yang tampak dan berperilaku seperti planet, tetapi jauh lebih kecil. Kondisi planet kerdil sering kali sulit dijabarkan dan membutuhkan waktu yang lama, seperti Pluto yang statusnya berubah.
Dilansir dari The Independent, planet 2014 UZ224 jaraknya sangat jauh sehingga dibutuhkan 1.100 tahun untuk satu kali mengorbit. Planet ini menjadi satu dari sedikit planet kerdil yang ditemukan di tata surya.
Penemuan itu dilakukan dengan menggunakan kamera Dark Energy khusus yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Michigan dan fisikawan David Gerdes. Sistem di dalam kamera didesain untuk membentuk gambaran peta galaksi, dan membantu menemukan planet baru. "Benda-benda di tata surya, ketika Anda mengamati mereka secara langsung dan memalingkan pandangan, beberapa saat kemudian mereka akan muncul di tempat yang berbeda di langit," ujar Gerdes.
Planet 2014 UZ224 disejajarkan dengan Pluto dan planet-planet kerdil lainnya, seperti Ceres, Eris, Haumea, dan Makemake, yang ada di dalam sistem tata surya. Meskipun International Astronomical Union telah mengakui penemuan 2014 UZ224, planet tersebut tidak bisa bergabung dengan planet-planet lain sampai ada penelitian lebih lanjut.
Planet kerdil didefinisikan sebagai benda ruang angkasa yang tampak dan berperilaku seperti planet, tetapi jauh lebih kecil. Kondisi planet kerdil sering kali sulit dijabarkan dan membutuhkan waktu yang lama, seperti Pluto yang statusnya berubah.
Rifan Financindo Berjangka
Sumber : Kompas.com
Komentar
Posting Komentar