Pasar Modal Lanjutkan Penguatan, IHSG Diramalkan Sentuh 5.485
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -- Usai mencatatakan tren positif pada pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada hari ini, Senin (17/10).
William Surya wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.336-5.488 poin.
"Potensi penguatan masih terlihat cukup besar, laporan kinerja emiten kuartal ketiga 2016 yang mulai bermunculan akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG," ujarnya melalui riset yang dikutip Minggu (16/10).
Sementara itu, Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG secara teknikal masih dalam area jenuh jual. Namun, masih tebuka peluang untuk bergerak di area positif.
"Pergerakan IHSG BEI pada pekan depan akan bergerak di kisaran 5.355-5.480 poin dengan kecenderung positif," paparnya.
Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo menilai politik yang memanas jelang Pemilihan Presiden AS serta ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve bakal menjadi sentimen utama bursa saham global dan regional, tak terkecuali Indonesia. Ia meyakini, Bank Sentral AS baru akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun depan.
Menurutnya, apa yang terjadi pada bursa Amerika akan berdampak pula pada bursa Eropa dan Asia. Hal ini karena suku bunga The Fed menjadi acuan kebijakan perekonomian di berbagai negara.
Selain itu, kembalinya Arcandra Tahar mewakili Ignasius Jonan ke Kementerian ESDM juga masih akan berpengaruh terhadap pergerakan positif terhadap pasar modal.
Ia memperkirakan, IHSG pada hari ini akan bergerak pada rentang 5.385-5.485. Sementara untuk sepanjang pekan, indeks kemungkinan bergerak pada kisaran 5.385-5.395.
Menurut Lucky, saham pertambangan yang kemungkinan akan terdongkrak, selain karena meningkatnya harga minyak mentah dunia dan harga batubara.
“Animo masyarakat jelas positif, Arcandra memiliki kredibilitas yang baik dalam sektor energi, tentu ini akan meningkatkan likuiditas, saham pertambangan akan semakin meningkat seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC),” papar Lucky.
Sementara itu, Analis Millenium Danatama Sekuritas M Al Amin merekomendasikan saham-saham perbankan khususnya bank-bank besar seperti BNI, BCA, atau Mandiri. Menurutnya, laporan keuangan perbankan yang diprediksi sesuai ekspektasi akan memicu pergerakan saham keuangan itu sendiri.
"Minggu depan kemungkinan besar yang bagus sektor keuangan, hari ini juga paling bagus sektor keuangan kan, karena pasar menanti laporan keuangan bank yang segera rilis," pungkasnya.
Pada pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan IHSG sekitar 0,42 persen, dari posisi pembukaan 5.377,15 ke level 5.399,89.
"Sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI turut mengalami pertumbuhan seebsar 0,41 persen," kata Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, Minggu (16/10).
Kenaikan indeks diikuti dengan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat, dari Rp5.815,07 triliun pada posisi penutupan 7 Oktober 2016 menjadi Rp5.839,10 triliun per 14 Oktober 2016.
Pada periode yang sama, lanjut Yulianto, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami kenaikan 11,03 persen menjadi Rp7,05 triliun per hari dari sebelumnya Rp6,35 triliun per hari. Demikian pula dengan rata-rata volume transaksi harian, meningkat 17,8 persen menjadi 9,61 miliar unit saham.
Namun, frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sekitar 12,57 persen sepanjang periode 10-14 Oktober 2016 menjadi 240,36 ribu kali transaksi, dari 274,91 ribu kali transaksi pada periode 3-7 Oktober 2016.
Di sisi lain, ia juga memaparkan bahwa investor asing mencatatkan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp751 miliar pada periode 10-14 Oktober 2016. Namun, sejak awal tahun hingga 14 Oktober 2016 ini, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp33,14 triliun.
William Surya wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.336-5.488 poin.
"Potensi penguatan masih terlihat cukup besar, laporan kinerja emiten kuartal ketiga 2016 yang mulai bermunculan akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG," ujarnya melalui riset yang dikutip Minggu (16/10).
Sementara itu, Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menuturkan, IHSG secara teknikal masih dalam area jenuh jual. Namun, masih tebuka peluang untuk bergerak di area positif.
"Pergerakan IHSG BEI pada pekan depan akan bergerak di kisaran 5.355-5.480 poin dengan kecenderung positif," paparnya.
Analis Danareksa Sekuritas, Lucky Bayu Purnomo menilai politik yang memanas jelang Pemilihan Presiden AS serta ekspektasi penundaan kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve bakal menjadi sentimen utama bursa saham global dan regional, tak terkecuali Indonesia. Ia meyakini, Bank Sentral AS baru akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun depan.
Menurutnya, apa yang terjadi pada bursa Amerika akan berdampak pula pada bursa Eropa dan Asia. Hal ini karena suku bunga The Fed menjadi acuan kebijakan perekonomian di berbagai negara.
Selain itu, kembalinya Arcandra Tahar mewakili Ignasius Jonan ke Kementerian ESDM juga masih akan berpengaruh terhadap pergerakan positif terhadap pasar modal.
Ia memperkirakan, IHSG pada hari ini akan bergerak pada rentang 5.385-5.485. Sementara untuk sepanjang pekan, indeks kemungkinan bergerak pada kisaran 5.385-5.395.
Menurut Lucky, saham pertambangan yang kemungkinan akan terdongkrak, selain karena meningkatnya harga minyak mentah dunia dan harga batubara.
“Animo masyarakat jelas positif, Arcandra memiliki kredibilitas yang baik dalam sektor energi, tentu ini akan meningkatkan likuiditas, saham pertambangan akan semakin meningkat seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC),” papar Lucky.
Sementara itu, Analis Millenium Danatama Sekuritas M Al Amin merekomendasikan saham-saham perbankan khususnya bank-bank besar seperti BNI, BCA, atau Mandiri. Menurutnya, laporan keuangan perbankan yang diprediksi sesuai ekspektasi akan memicu pergerakan saham keuangan itu sendiri.
"Minggu depan kemungkinan besar yang bagus sektor keuangan, hari ini juga paling bagus sektor keuangan kan, karena pasar menanti laporan keuangan bank yang segera rilis," pungkasnya.
Pada pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan IHSG sekitar 0,42 persen, dari posisi pembukaan 5.377,15 ke level 5.399,89.
"Sejalan dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar BEI turut mengalami pertumbuhan seebsar 0,41 persen," kata Kepala Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam siaran pers, Minggu (16/10).
Kenaikan indeks diikuti dengan nilai kapitalisasi pasar yang meningkat, dari Rp5.815,07 triliun pada posisi penutupan 7 Oktober 2016 menjadi Rp5.839,10 triliun per 14 Oktober 2016.
Pada periode yang sama, lanjut Yulianto, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami kenaikan 11,03 persen menjadi Rp7,05 triliun per hari dari sebelumnya Rp6,35 triliun per hari. Demikian pula dengan rata-rata volume transaksi harian, meningkat 17,8 persen menjadi 9,61 miliar unit saham.
Namun, frekuensi transaksi harian mengalami penurunan sekitar 12,57 persen sepanjang periode 10-14 Oktober 2016 menjadi 240,36 ribu kali transaksi, dari 274,91 ribu kali transaksi pada periode 3-7 Oktober 2016.
Di sisi lain, ia juga memaparkan bahwa investor asing mencatatkan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp751 miliar pada periode 10-14 Oktober 2016. Namun, sejak awal tahun hingga 14 Oktober 2016 ini, investor asing masih mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp33,14 triliun.
Rifan Financindo Berjangka
Komentar
Posting Komentar