Wartawannya Dianiaya Oknum TNI AD, Manajemen Net TV Lapor ke Denpom
Rifan Financindo Berjangka -- Manajemen Net TV melaporkan oknum
TNI AD yang menganiaya kontributornya saat meliput konvoi pesilat
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam perayaan 1 Suro ke Detasemen
Polisi Militer di Madiun, Jawa Timur, Minggu (3/1/0/2016) malam.
Rombongan Net TV yang dipimpin oleh Kepala Biro Jawa Timur Net TV Mustika Muhammad bersama korban Sony Misdananto mendatangi Markas Denpom Madiun sekitar pukul 23.30 WIB.
Rombongan juga didampingi oleh perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri dan sejumlah wartawan Madiun yang tergabung dalam Forum Wartawan se-Eks Keresidenan Madiun (FWM).
Rombongan diterima langsung oleh Komandan Denpom V/1 Madiun Letkol CPM Moh Sawi. Hadir juga dalam pelaporan tersebut Komandan Yonif Para Raider 501, Wakil Komandan Yonif Para Raider 501, dan Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Condro Purnomo.
"Kami sepakat melaporkan oknum TNI AD yang telah melakukan tindak pemukulan kepada wartawan untuk diproses secara hukum. Meski sudah ada permintaan maaf dan secara institusi kami juga sudah memaafkan, namun anggota TNI yang bersalah harus dihukum," ujar Mustika kepada wartawan.
Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan tindak kekerasan terhadap wartawan tersebut ke Dewan Pers karena perbuatan kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada jurnalis melanggar Undang-Undang Pers.
Setelah diterima oleh Komandan Denpom V/1 Madiun Letkol CPM Moh Sawi, rombongan tersebut langsung masuk ke ruang komandan untuk menyampaikan laporan sekaligus pembuatan berita acara pemeriksaan.
"Hingga pukul 02.30 WIB (Senin), pemeriksaan terhadap korban belum berakhir. Yang pasti, kami akan mendampingi Sony hingga kasus ini selesai," kata dia.
Semetara, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri Adnan Subagyo menyatakan sangat mendukung upaya yang ditempuh oleh manajemen Net TV.
"Upaya jalur hukum ini agar peristiwa kekerasan oleh oknum TNI kepada jurnalis tidak terulang," kata Adnan.
Oknum anggota TNI AD dari Yonif Para Raider 501 menganiaya Sony Misdananto saat melakukan peliputan konvoi pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam kegiatan perayaan 1 Suro (1 Muharam) di Madiun.
Sony dipukul hingga lebam dan memar di pipi kiri bagian bawah. Tak hanya itu, ia juga ditendang dan peralatan liputannya berupa kamera dan memori kartu juga dirusak.
Rombongan Net TV yang dipimpin oleh Kepala Biro Jawa Timur Net TV Mustika Muhammad bersama korban Sony Misdananto mendatangi Markas Denpom Madiun sekitar pukul 23.30 WIB.
Rombongan juga didampingi oleh perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri dan sejumlah wartawan Madiun yang tergabung dalam Forum Wartawan se-Eks Keresidenan Madiun (FWM).
Rombongan diterima langsung oleh Komandan Denpom V/1 Madiun Letkol CPM Moh Sawi. Hadir juga dalam pelaporan tersebut Komandan Yonif Para Raider 501, Wakil Komandan Yonif Para Raider 501, dan Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Condro Purnomo.
"Kami sepakat melaporkan oknum TNI AD yang telah melakukan tindak pemukulan kepada wartawan untuk diproses secara hukum. Meski sudah ada permintaan maaf dan secara institusi kami juga sudah memaafkan, namun anggota TNI yang bersalah harus dihukum," ujar Mustika kepada wartawan.
Selain itu, pihaknya juga akan melaporkan tindak kekerasan terhadap wartawan tersebut ke Dewan Pers karena perbuatan kekerasan yang dilakukan anggota TNI kepada jurnalis melanggar Undang-Undang Pers.
Setelah diterima oleh Komandan Denpom V/1 Madiun Letkol CPM Moh Sawi, rombongan tersebut langsung masuk ke ruang komandan untuk menyampaikan laporan sekaligus pembuatan berita acara pemeriksaan.
"Hingga pukul 02.30 WIB (Senin), pemeriksaan terhadap korban belum berakhir. Yang pasti, kami akan mendampingi Sony hingga kasus ini selesai," kata dia.
Semetara, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri Adnan Subagyo menyatakan sangat mendukung upaya yang ditempuh oleh manajemen Net TV.
"Upaya jalur hukum ini agar peristiwa kekerasan oleh oknum TNI kepada jurnalis tidak terulang," kata Adnan.
Oknum anggota TNI AD dari Yonif Para Raider 501 menganiaya Sony Misdananto saat melakukan peliputan konvoi pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dalam kegiatan perayaan 1 Suro (1 Muharam) di Madiun.
Sony dipukul hingga lebam dan memar di pipi kiri bagian bawah. Tak hanya itu, ia juga ditendang dan peralatan liputannya berupa kamera dan memori kartu juga dirusak.
https://ptrifanfinancindoberjangkajakartastc.wordpress.com/2016/10/03/wartawannya-dianiaya-oknum-tni-ad-manajemen-net-tv-lapor-ke-denpom/
Rifan Financindo Berjangka
Komentar
Posting Komentar