Awal Pekan, IHSG Diperkirakan Lebih Optimistis Menguat

JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan awal pekan ini Senin (21/11/2016) diperkirakan kembali menguat di kisaran level 5.200.

"Rasa optimis di awal pekan masih cukup terasa sehingga IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung menguat menguji resistance MA7 dan mulai mencoba kembali menutup gap dengan range peregerakan 5.145-5.230," kata Lanjar Nafi, analis dari Reliance Securities, dalam risetnya dikutip Senin (21/11/2016).

Saham-saham yang dapat dicermati hari ini diantaranya BBRI, BDMN, BSDE, INDF, KLBF, GGRM, CTRA, MAIN, MPPA, UNTR, serta TINS.

IHSG terkoreksi di akhir pekan dengan sektor trading and service memimpin pelemahan. IHSG ditutup tertekan 22,9 poin sebesar 0,44 persen di level 5.170,11 dengan volume cukup tinggi. Investor asing pun masih tercatat net sell sebesar Rp 129,45 miliar. Sehingga total capital out flow yang terjadi pada minggu lalu sebesar Rp 3,16 triliun.

"Minimnya sentimen di akhir pekan membuat investor cenderung terfokus pada laporan sentimen global dan fluktuasinya harga minyak dunia," ujar Lanjar.

Sementara itu bursa Asia kembali ditutup variatif. Penguatan terlihat pada indeks saham Jepang dan pelemaham terlihat dipimpin oleh indeks saham di Shanghai, seiring dengan dollar AS yang kembali menguat. Penguatan dollar AS juga membebani harga minyak dan emas serta tembaga.

"Menyambut pertemuan Abe dan Trump mata uang Yen melemah sehingga mampu menumbuhkan optimisme equitas Jepang dari akhir pekan," ucap Lanjar.

Bursa Eropa pun tergerus di akhir pekan setelah beberapa rilis data pengangguran, data kemampuan konsumen dan inflasi di AS yang mampu mengapresiasi nilai tukar dollar AS pada akhir pekan lalu.

"Sentimen selanjutnya pada pekan ini diantaranya aktivitas ekspor impor dan indeks aktivitas industri, indeks leading ekonomi di China dan Hasil pidato ECB," kata Lanjar.

Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang pekan ini mengalami perubahan 1,18% menjadi 5.170,11 poin dari 5.231,97 poin di akhir pekan lalu. Kapitalisasi pasar modal Indonesia juga ikut mengalami perubahan sebesar 1,21% menjadi Rp 5.589,16 triliun dari Rp 5.657,64 triliun.

Dari sisi aktivitas transaksi perdagangan saham, sepanjang pekan ini rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami perubahan 5,32% dari 335,36 ribu kali transaksi dari 354,19 ribu kali transaksi pada sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi perdagangan harian juga berubah 26,05% menjadi 10,70 miliar unit saham dari 14,47 miliar unit saham di sepanjang pekan lalu.

Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian berubah 81,34% menjadi Rp 8,26 triliun dari Rp 44,25 triliun yang dipengaruhi oleh transaksi tutup sendiri (crossing) di pasar negosiasi pada akhir pekan lalu.

Pasar Modal Indonesia masih menjadi salah satu pilihan tempat investasi bagi investor asing. Tingginya kepercayaan para investor asing tersebut tercermin dari nilai beli bersih investor asing di sepanjang tahun ini yang mencapai Rp 25,28 triliun.

Walaupun sempat mengakumulasikan keuntungannya di tahun 2013 dan 2015 dengan mencatatkan jual bersih Rp 20,64 triliun dan Rp 22,58 triliun, namun dalam lima tahun terakhir (atau sejak 2011 silam), investor asing masih tercatat beli bersih secara akumulatif sebesar Rp 64,81 triliun. Bahkan jumlahnya meningkat menjadi Rp 85,79 triliun jika dihitung sejak 2010.

Oleh karena itu, kepemilikan investor asing di Pasar Modal Indonesia sampai dengan saat ini, atau lebih tepatnya per 31 Oktober 2016, masih mendominasi yakni sebesar 64,4% jika dibandingkan dengan porsi kepemilikan investor domestik yang sebesar 35,6%.

Untuk itu, agar partisipasi investor domestik terus meningkat, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai regulator pasar modal senantiasa melakukan sosialisasi dan edukasi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk yang dilakukan di sepanjang pekan ini.

Sepanjang tahun ini, telah ada 78 Galeri Investasi BEI yang diresmikan oleh BEI sehingga secara keseluruhan BEI telah memiliki 232 Galeri Investasi di seluruh Indonesia. 

Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us