Harga Emas Naik Meski Dolar AS Menguat

Rifan Financindo Berjangka -- CHICAGO - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Selasa (22/11/2016) karena technical bounce berlanjut meskipun dolar AS dan ekuitas AS lebih kuat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik US$1,4 atau 0,12% menjadi menetap di US$1.211,20 per ounce menurut warta kantor berita Xinhua.

Emas melanjutkan technical bounce setelah mencapai tingkat rekor terendah, namun kenaikan ini terbatas karena indeks dolar AS naik 0,2% menjadi 101,08 pada pukul 17.15 GMT.

Indeks dolar AS adalah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika Dow Jones Industrial Average AS bertambah 43,97 poin atau 0,23% pada pukul 17.15 GMT, mencapai di atas level 19.000 untuk pertama kalinya.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Sebuah laporan yang dirilis oleh National Association Realtors yang berbasis di Amerika Serikat pada Selasa juga memberikan tekanan pada logam mulia karena menunjukkan data penjualan rumah keluarga tunggal atau kondo yang sudah ada (existing home) dalam periode satu bulan meningkat dua persen ke tingkat 5,6 juta unit.

Analis mencatat bahwa angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2007, dan angka ini jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan dari ukuran tersebut, dengan penjualan rumah keluarga tunggal meningkat sebesar 2,3%.

Pedagang sedang menunggu laporan yang akan dirilis pekan ini untuk melihat petunjuk tentang pemikiran the Federal Reserve. Barang tahan lama, klaim pengangguran, laporan PMI Marketing Flash akan dirilis pada Rabu karena pasar ditutup pada Kamis untuk Thanksgiving, dan laporan perdagangan internasional pada Jumat.

Investor akan melihat laporan ini untuk mendapat petunjuk lebih lanjut, tetapi hingga Selasa bahwa the Fed diyakini akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 94% pada pertemuan Desember dan 94% untuk pertemuan Februari.

Perak untuk pengiriman Desember naik 11,1 sen, atau 0,67%, menjadi ditutup pada US$16,632 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$6,5, atau 0,69%, menjadi ditutup pada US$943 per ounce. 


Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang