Jelang Pertemuan OPEC, Harga Minyak Melonjak 4 Persen

Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -- Harga minyak dunia melonjak hingga empat persen hari ini, Senin (21/11) waktu Amerika Serikat, yang didukung oleh keyakinan organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) sepakat untuk membatasi produksi.

Harga Brent LCOc1 menyentuh US$48,90 PER barel atau naik 4,4 persen. Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) CLc1 melompat 4 persen ke angka US$47,49 per barel.

Bahkan, harga Brent dan WTI sempat mencapai US$49 per barel dan US$47,80 per barel di tengah sesi perdagangan. Sebagai informasi, harga Brent telah menanjak 11 persen sejak Arab Saudi, pemimpin de facto OPEC, memulai pendekatan ke negara-negara yang menolak pemangkasan produksi.

Seperti dilansir Reuters, negara-negara anggota OPEC setuju untuk menyunat produksi di dalam sebuah pakta yang rencananya ditandatangani tanggal 30 November 2016 mendatang di Wina, Austria. Beberapa hari terakhir, Iran dan anggota non-OPEC, seperti Rusia memberi sinyal untuk meneken kesepakatan pembatasan produksi.

Padahal sebelumnya, Iran berencana untuk dikecualikan dari kebijakan ini karena ingin mengembalikan jumlah produksi minyak ke posisi sebelum terkena sanksi internasional di tahun 2012. Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin tak melihat kendala berarti di dalam pembatasan produksi minyak ke depannya.

Sementara itu, Libya dan Nigeria masih berharap untuk dikecualikan dari kewajiban pembatasan produksi. Pasalnya, ekspor minyak mereka selama beberapa tahun ini terhambat konflik dalam negeri.

Irak pun nampaknya juga tak ingin menekan produksi. Alasannya, negara produsen minyak terbesar kedua di antara anggota OPEC tersebut butuh uang demi menumpas gerakan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Harga minyak dunia memperpanjang kenaikannya pada perdagangan Senin (Selasa pagi), karena negara-negara produsen minyak melanjutkan upaya diplomatik mereka dalam menyelesaikan kesepakatan pembekuan produksi.

Pasar sangat terpacu di Senin oleh komentar Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengatakan bahwa Rusia siap untuk membekukan produksi minyaknya pada tingkat saat ini dan menambahkan prospek untuk Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyelesaikan kesepakatan pemotongan produksi adalah positif.

OPEC mencapai kesepakatan awal untuk mengekang produksi minyak mereka pada September di Aljazair dan akan bertemu pada 30 November untuk meresmikan kesepakatan di Wina. Namun, ketidaksepakatan tetap bertahan di antara produsen tentang rincian dari rencana tersebut.

Analis memperingatkan pasar bergejolak karena pertemuan OPEC yang dijadwalkan semakin dekat.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik USD1,80 menjadi menetap pada USD47,49 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik USD2,04 menjadi ditutup pada USD48,90 per barel di London ICE Futures Exchange.  


Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us