Wall Street Berakhir Datar, Sektor Finansial Naik

Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan sedikit perubahan pada perdagangan Senin waktu setempat, atau Selasa waktu Indonesia. Sebelumnya, Wall Street mengalami kenaikan dramatis seminggu sebelumnya.

Pada perdagangan saham Senin, sektor teknologi mengalami penurunan, namun kenaikan di sektor keuangan mampu menyeimbangkan penurunan tersebut.

Setelah perdagangan yang berjalan lambat, indeks Dow ditutup pada rekor kenaikan tertinggi, sedangkan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite ditutup turun tipis.

"Saya pikir saat ini semua pihak mencoba mengambil sedikit keuntungan dari reli luar biasa pasca-pilpres di pekan lalu," kata Mark Luschini,  chief investment strategist di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.

Indeks Nasdaq yang banyak memuat saham teknologi tertekan sejak pilpres AS pada 8 November lalu, seiring para investor lebih memilih menggelontorkan uang ke sektor keuangan, industri dan energi, yang akan mendapatkan keuntungan di bawah pemerintahan baru Presiden Donald Trump.

Indeks keuangan naik 2,3 persen, dengan saham bank yang naik tajam yakni Bank of America dan JPMorgan. Indeks ini sudah naik 10,8 persen sejak pilpres dan harapan deregulasi serta kenaikan suku bunga acuan.

Indeks teknologi di S&P ditutup turun 1,7 persen, sebagai lokomotif penurunan. Indeks ini sudah turun 3 perseb sejak pilpres.

Saham Apple turun 2,5 persen dan memberatkan keseluruhan indeks Nasdaq dan S&P 500, diikuti rontoknya saham Facebook dan Microsoft.

Valuasi saham teknologi yang bersinar beberapa tahun ini tidak lagi menarik perhatian investor, yang mengalihkan uangnya ke sejumlah sektor seprti perbankan, yang valuasinya lebih murah namun akan mendapatkan keuntungan dari naiknya suku bung acuan.

Hal itu ditegaskan oleh Kim Forrest, senior equity research analyst di Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh.

Selain itu, investor juga melihat saham teknologi tidak lagi menarik jika nanti Presiden Trump menunaikan janji kampanyenya untuk meninjau ulang regulasi di kesehatan dan sektor keuangan untuk mendorong pembelanjaan negara di infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

"Jika pertumbuhan semakin sering dan tersedia, kami akan melihat kesinambungan rotasi ke valuasi yang lebih murah, dan lebih banyak siklus bisnis dan berakhirnya era valuasi tinggi saham-saham teknologi," kata  James Abate, chief investment officer di Centre Asset Management di New York.

Indeks Dow Jones ditutup turun 21,03 poin atau turun 0,11 persen ke level 18.868,69. Indeks S&P 500 turun 0,25 poin atau turun 0,01 persen ke level 2.164,2 dan indeks Nasdaq Composite turun 18,72 poin atau turun 0,36 persen ke level 5.218,40.

Rifan Financindo Berjangka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang