Awal Pekan, IHSG Diperkirakan Bergerak Positif
JAKARTA, PT Rifan Financindo - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak positif pekan ini dengan rentang pergerakan 5.200-5.330.
"Saham-saham yang masih layak dicermati diantaranya APLN, ASII, BBTN, BSDE, CPIN, HRUM, TLKM, PWON," kata analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, melalui keterangan tertulis, Senin (5/12/2016).
Pekan lalu IHSG ditutup menguat 47,2 poin (0,91 persen) di level 5.245,96 dengan volume cukup tinggi. Seluruh indeks sektoral ditutup menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,74 persen pada perdagangan Jumat (2/12/2016).
"Aksi damai demonstran pada hari Jumat di Monas yang berlangsung cukup tertib dan sikap cepat dari pemerintah terhadap upaya-upaya menjaga ketertiban meredakan kekhawatiran investor," kata Lanjar.
Rupiah pun terapresiasi 0,5 persen pada perdagangan Jumat. Meskipun demikian, investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 276,04 miliar, mempertebal capital out flow mingguan dengan total Rp 3,2 triliun minggu ini.
"Dampak optimisme pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat menjadi faktor utama," ujar Lanjar.
Kecuali IHSG, mayoritas bursa Asia malah terkoreksi di akhir pekan lalu. Namun mata uang Yen memimpin penguatan terhadap dollar AS, di tengah kehati-hatian menjelang data pekerjaan kunci di Amerika.
Kekhawatiran baru muncul atas prospek dan stablilitas di Eropa akan memberatkan dollar AS dan ekuitas global. Bursa Eropa pun dibuka turun dengan pelemahan rata-rata satu persen pekan lalu. Hal itu disebabkan, terkoreksinya harga minyak dan kekhawatiran referendum dan ksetabilan ekonomi di Eropa yang akan berdampak signifikan pada ekuitas.
"Data ekonomi yang akan rilis di awal pekan ini diantaranya aktivitas sektor jasa di China, indeks kepercayaan konsumen di Jepang, dan indeks kinerja sektor jasa di Zona Eropa akan menjadi fokus investor di awal pekan," ucap Lanjar.
"Saham-saham yang masih layak dicermati diantaranya APLN, ASII, BBTN, BSDE, CPIN, HRUM, TLKM, PWON," kata analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, melalui keterangan tertulis, Senin (5/12/2016).
Pekan lalu IHSG ditutup menguat 47,2 poin (0,91 persen) di level 5.245,96 dengan volume cukup tinggi. Seluruh indeks sektoral ditutup menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,74 persen pada perdagangan Jumat (2/12/2016).
"Aksi damai demonstran pada hari Jumat di Monas yang berlangsung cukup tertib dan sikap cepat dari pemerintah terhadap upaya-upaya menjaga ketertiban meredakan kekhawatiran investor," kata Lanjar.
Rupiah pun terapresiasi 0,5 persen pada perdagangan Jumat. Meskipun demikian, investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 276,04 miliar, mempertebal capital out flow mingguan dengan total Rp 3,2 triliun minggu ini.
"Dampak optimisme pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat menjadi faktor utama," ujar Lanjar.
Kecuali IHSG, mayoritas bursa Asia malah terkoreksi di akhir pekan lalu. Namun mata uang Yen memimpin penguatan terhadap dollar AS, di tengah kehati-hatian menjelang data pekerjaan kunci di Amerika.
Kekhawatiran baru muncul atas prospek dan stablilitas di Eropa akan memberatkan dollar AS dan ekuitas global. Bursa Eropa pun dibuka turun dengan pelemahan rata-rata satu persen pekan lalu. Hal itu disebabkan, terkoreksinya harga minyak dan kekhawatiran referendum dan ksetabilan ekonomi di Eropa yang akan berdampak signifikan pada ekuitas.
"Data ekonomi yang akan rilis di awal pekan ini diantaranya aktivitas sektor jasa di China, indeks kepercayaan konsumen di Jepang, dan indeks kinerja sektor jasa di Zona Eropa akan menjadi fokus investor di awal pekan," ucap Lanjar.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun 0,12% 6,06 poin ke level 5.239,90 pada perdagangan Senin (5/12/2016).
Sebelumnya IHSG ditutup menguat 47,20 poin atau 0,91% di level 5.245,96 setelah bergerak di kisaran 5.199,14 - 5.250,29.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). - Antara/Sigid Kurniawan
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 168 saham menguat, 128 saham melemah, dan 242 saham stagnan.
Seluruh atau 9 sektor IHSG mendorong penguatan pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh sektor finansial yang naik 1,35%, diikuti oleh sektor konsumer yang menguat 0,59%.
Analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, mengatakan penguatan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri, yaitu seperti aksi damai bela 2 Desember yang berjalan lancar.
“Sesudah menyatakan (29 November) aksi 212 akan berlangsung super damai, indeks reli naik ke atas. Kalau kita lihat blue chip bergerak naik di awal (perdagangan). Kemudian komoditas ada sentimen positif (setelah) OPEC memangkas produksi (minyak),” kata Hans Kwee saat dihubungi hari ini, Jumat (2/12/2016).
Sementara itu, bursa saham Asia Tenggara bergerak mixed. Indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,15%, indeks SET Thailand melemah 0,34%, indeks PSEi Filipina menguat 0,32%, sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,29%.
Seperti diketahui massa memadati kawasan Monas dan sekitarnya hari ini. Sesuai dengan namanya, aksi berlangsung super damai. Mulai dari pagi hingga massa membubarkan diri usai salat Jumat.
Sebelumnya IHSG ditutup menguat 47,20 poin atau 0,91% di level 5.245,96 setelah bergerak di kisaran 5.199,14 - 5.250,29.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4). - Antara/Sigid Kurniawan
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 168 saham menguat, 128 saham melemah, dan 242 saham stagnan.
Seluruh atau 9 sektor IHSG mendorong penguatan pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh sektor finansial yang naik 1,35%, diikuti oleh sektor konsumer yang menguat 0,59%.
Analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, mengatakan penguatan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri, yaitu seperti aksi damai bela 2 Desember yang berjalan lancar.
“Sesudah menyatakan (29 November) aksi 212 akan berlangsung super damai, indeks reli naik ke atas. Kalau kita lihat blue chip bergerak naik di awal (perdagangan). Kemudian komoditas ada sentimen positif (setelah) OPEC memangkas produksi (minyak),” kata Hans Kwee saat dihubungi hari ini, Jumat (2/12/2016).
Sementara itu, bursa saham Asia Tenggara bergerak mixed. Indeks FTSE Malaysia KLCI menguat 0,15%, indeks SET Thailand melemah 0,34%, indeks PSEi Filipina menguat 0,32%, sedangkan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,29%.
Seperti diketahui massa memadati kawasan Monas dan sekitarnya hari ini. Sesuai dengan namanya, aksi berlangsung super damai. Mulai dari pagi hingga massa membubarkan diri usai salat Jumat.
PT Rifan Financindo
Komentar
Posting Komentar