Jelang Pengumuman Fed, Wall Street Kembali Catatkan Rekor Kenaikan
NEW YORK, Rifanfinancindo - Bursa saham di Amerika
Serikat (AS) kembali menggeliat dan mencatatkan rekor kenaikan baru pada
perdagangan Selasa waktu setempat, atau Rabu waktu Indonesia.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup mendekati level 20.000, mencerminkan reli kenaikan di pasar saham AS belum alami kelelahan pasca-pilpres di 8 November lalu.
Pada perdagangan Selasa, tiga indeks utama di Wall Street mencatatkan rekor kenaikan baru. Indeks Dow naik 9 persen sejak pilpres 8 November, dengan pendorong kenaikan yakni estimasi presiden terpilih Donald Trump akan mereduksi pajak dan regulasi untuk mendorong perekonomian.
Sembilan dari 11 sektor di indeks S&P 500 juga tercatat alami kenaikan, dengan indeks teknologi SPLRCT naik 1,23 persen. Indeks S&P pada perdagangan Senin allu harus turun 0,5 persen setelah mencatatkan rekor kenaikan di minggu sebelumnya.
"Apa yang kami lihat adalah bahwa reli kenaikan meluas hingga indeks Russel 2000 untuk saham-saham kecil dan di sektor keuangan," kata Michael O'Rourke, chief market strategist di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
"Jika Anda termasuk kaum bullish, saham teknologi adalah saham yang menarik di sini," lanjut dia.
Pada perdagangan Selasa, saham Apple naik 1,67 persen dan menjadi pendorong utama kenaikan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite. Sementara saham IBM naik 1,69 persen dan membantu menaikkan indeks Dow Jones.
Raksasa teknologi lain, Microsoft dan Amazon, naik 1,30 persen dan 1,87 persen.
Sejumlah investor melihat level 20.000 di Dow Jones merupakan indikasi sinyal psikologis yang penting dari sentimen positif.
Kenaikan bursa saham di AS juga ditopang oleh data ekonomi yang positif, termasuk pasar pekerja dan paparan kinerja perusahaan-perusahaan di daftar S&P 500 yang membaik.
"Investor melihat, Trump dan Kongres yang dikontrol GOP akan membuat kebijakan pemerintah berjalan mulus, sehingga ada inflasi dalam tingkat rendah sementara sektor perumahan stabil dan upah mulai menguat," ujar Terry Sandven, chief equity strategist di U.S. Bank Wealth Management.
Pengumuman Fed
Investor juga menunggu pengumuman Federal Reserve, bank sentral AS yang kerap disebut Fed, dari pertemuan dewan gubernur selama dua hari. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan Fed Find Rate untuk kedua kalinya semenjak krisis keuangan.
Kemungkinan fed akan menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin, tetapi invstor tetap menunggu langkah Fed sembari mencermati pidato para gubernur Fed. Sebab terpilihnya Trump telah membuat dampak yang besar pada outlook pertumbuhan dan inflasi.
Hasil pada perdagangan Selasa ini yakni indeks Dow Jones naik 0,58 persen di level 19.911,21. Indeks S&P 500 naik 0,65 persen ke level 2.271,72. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,95 persen ke level 5.463,83.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup mendekati level 20.000, mencerminkan reli kenaikan di pasar saham AS belum alami kelelahan pasca-pilpres di 8 November lalu.
Pada perdagangan Selasa, tiga indeks utama di Wall Street mencatatkan rekor kenaikan baru. Indeks Dow naik 9 persen sejak pilpres 8 November, dengan pendorong kenaikan yakni estimasi presiden terpilih Donald Trump akan mereduksi pajak dan regulasi untuk mendorong perekonomian.
Sembilan dari 11 sektor di indeks S&P 500 juga tercatat alami kenaikan, dengan indeks teknologi SPLRCT naik 1,23 persen. Indeks S&P pada perdagangan Senin allu harus turun 0,5 persen setelah mencatatkan rekor kenaikan di minggu sebelumnya.
"Apa yang kami lihat adalah bahwa reli kenaikan meluas hingga indeks Russel 2000 untuk saham-saham kecil dan di sektor keuangan," kata Michael O'Rourke, chief market strategist di JonesTrading di Greenwich, Connecticut.
"Jika Anda termasuk kaum bullish, saham teknologi adalah saham yang menarik di sini," lanjut dia.
Pada perdagangan Selasa, saham Apple naik 1,67 persen dan menjadi pendorong utama kenaikan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq Composite. Sementara saham IBM naik 1,69 persen dan membantu menaikkan indeks Dow Jones.
Raksasa teknologi lain, Microsoft dan Amazon, naik 1,30 persen dan 1,87 persen.
Sejumlah investor melihat level 20.000 di Dow Jones merupakan indikasi sinyal psikologis yang penting dari sentimen positif.
Kenaikan bursa saham di AS juga ditopang oleh data ekonomi yang positif, termasuk pasar pekerja dan paparan kinerja perusahaan-perusahaan di daftar S&P 500 yang membaik.
"Investor melihat, Trump dan Kongres yang dikontrol GOP akan membuat kebijakan pemerintah berjalan mulus, sehingga ada inflasi dalam tingkat rendah sementara sektor perumahan stabil dan upah mulai menguat," ujar Terry Sandven, chief equity strategist di U.S. Bank Wealth Management.
Pengumuman Fed
Investor juga menunggu pengumuman Federal Reserve, bank sentral AS yang kerap disebut Fed, dari pertemuan dewan gubernur selama dua hari. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan Fed Find Rate untuk kedua kalinya semenjak krisis keuangan.
Kemungkinan fed akan menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin, tetapi invstor tetap menunggu langkah Fed sembari mencermati pidato para gubernur Fed. Sebab terpilihnya Trump telah membuat dampak yang besar pada outlook pertumbuhan dan inflasi.
Hasil pada perdagangan Selasa ini yakni indeks Dow Jones naik 0,58 persen di level 19.911,21. Indeks S&P 500 naik 0,65 persen ke level 2.271,72. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,95 persen ke level 5.463,83.
Rifanfinancindo
Komentar
Posting Komentar