Per Maret 2017, Pertumbuhan Kredit Capai 9,2 Persen
JAKARTA, Rifan Financindo - Komite Stabilitas Sistem Keuangan
(KSSK) melaporkan stabilitas sistem keuangan nasional pada kuartal I
2017. Dalam kesempatan itu, disebutkan bahwa kondisi sektor keuangan
nasional normal dan stabil, bahkan menunjukkan kemajuan.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menjelaskan, beberapa indikator penguatan sektor keuangan nasional sudah mulai tampak apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini, kata dia, sudah cukup menggambarkan adanya perbaikan. Salah satu hal yang disoroti OJK adalah pertumbuhan kredit yang mulai menggeliat pada kuartal I 2017.
Muliaman menyatakan, per Maret 2017, pertumbuhan kredit mencapai 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Pertumbuhan kredit sampai Maret 2017 secara year on year 9,2 persen. Ini membaik dibandingkan Maret tahun lalu 8,7 persen," jelas Muliaman dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (27/4/2017).
Muliaman menuturkan, apabila dibandingkan dengan tahun lalu, pergerakan pertumbuhan kredit sudah menggeliat pada awal tahun. Pasalnya, pada tahun 2016 lalu, pergerakan pertumbuhan kredit baru terjadi pada pertengahan tahun.
Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan juga terpantau sedikit membaik. Pada bulan Februari 2017, rasio NPL gross tercatat sebesar 3,16 dan kemudian bergerak turun menjadi 3,04 persen pada Maret 2017.
"Artinya ada sedikit perbaikan dan dengan tren pertumbuhan kredit yang terus maju, maka saya kira NPL akan terus turun secara bertahap," ungkap Muliaman.
Sementara itu, rasio permodalan perbankan hingga kuartal I 2017 juga terpantau solid. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan yang mencapai 23 persen pada Maret 2017.
Rifan Financindo
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menjelaskan, beberapa indikator penguatan sektor keuangan nasional sudah mulai tampak apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini, kata dia, sudah cukup menggambarkan adanya perbaikan. Salah satu hal yang disoroti OJK adalah pertumbuhan kredit yang mulai menggeliat pada kuartal I 2017.
Muliaman menyatakan, per Maret 2017, pertumbuhan kredit mencapai 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy).
"Pertumbuhan kredit sampai Maret 2017 secara year on year 9,2 persen. Ini membaik dibandingkan Maret tahun lalu 8,7 persen," jelas Muliaman dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (27/4/2017).
Muliaman menuturkan, apabila dibandingkan dengan tahun lalu, pergerakan pertumbuhan kredit sudah menggeliat pada awal tahun. Pasalnya, pada tahun 2016 lalu, pergerakan pertumbuhan kredit baru terjadi pada pertengahan tahun.
Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan juga terpantau sedikit membaik. Pada bulan Februari 2017, rasio NPL gross tercatat sebesar 3,16 dan kemudian bergerak turun menjadi 3,04 persen pada Maret 2017.
"Artinya ada sedikit perbaikan dan dengan tren pertumbuhan kredit yang terus maju, maka saya kira NPL akan terus turun secara bertahap," ungkap Muliaman.
Sementara itu, rasio permodalan perbankan hingga kuartal I 2017 juga terpantau solid. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan yang mencapai 23 persen pada Maret 2017.
Rifan Financindo
Komentar
Posting Komentar