Laporan Keuangan dan Inflasi Diprediksi Topang IHSG

Jakarta,-- Rifanfinancindo -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih bergantung pada laporan keuangan emiten kuartal I 2017 pada perdagangan hari ini, Selasa (2/5). Hal ini disebabkan IHSG belum memiliki sentimen terbaru dari sisi makro ekonomi.


Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan, kondisi ini akan membuat IHSG bergerak terbatas. Selain itu, nilai transaksi tidak akan banyak mengalami perubahan dari posisi pekan lalu.

"Pergerakan sempit, nah ketika sempit nilai transaksi tidak akan banyak berubah," terang Alfred kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (29/4).

Namun, pelaku pasar akan menunggu rilis data inflasi bulan April. Pelaku pasar sendiri masih optimistis tingkat inflasi masih dalam level rendah. Sehingga, jika hasilnya seperti yang diinginkan maka pasar diyakini tidak akan terlalu merespons positif.

"Kecuali terjadi lagi deflasi, maka pasar akan bereaksi lebih sehingga indeks akan bergerak kencang lagi. Tapi selebihnya laporan keuangan yang akan lebih banyak bermain," katanya.

Secara historis, lanjut Alfred, minim sentimen akan terjadi pada bulan Mei sehingga rentan terkoreksi atau terbatas pasca mengalami kenaikan pada bulan Januari hingga April. Dengan demikian, ia memprediksi dalam sepekan ini IHSG bergerak dalam rentang support 5.660 dan resisten 5.765.

Di sisi lain, analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada menilai, IHSG akan mengalami koreksi secara teknikal. Namun, pelemahan tersebut terbilang tipis, tetapi membuka peluang pelemahan lanjutan.

"Jika kondisi dari sentimen yang ada maupun dari laju sejumlah indeks global tidak mampu memberikan kondisi yang kondusif, maka akan sangat rentan terjadinya pelemahan tersebut," jelas Reza dalam risetnya.

Dengan demikian, ia berharap terdapat rilis data ekonomi yang positif untuk mengurangi potensi pelemahan tersebut. Menurutnya, IHSG akan bergerak dalam rentang support 5.658-5.671 dan resisten 5.711-5.738.


Rifanfinancindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us