Data Ekonomi Suram, Wall Street Ditutup Melemah
PT Rifan Financindo -- NEW YORK - Bursa saham Wall Street
berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena para investor
mempertimbangkan serangkaian laporan ekonomi yang secara umum suram.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 14,66 poin atau 0,07% menjadi 21.359,90 poin.
Indeks S&P 500 merosot 5,46 poin atau 0,22% menjadi ditutup pada 2.432,46 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 29,39 poin atau 0,47% menjadi berakhir di 6.165,50 poin.
Dalam pekan lalu, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman mencapai 237.000, turun 8.000 dari posisi sebelumnya yang tidak direvisi, kata Departemen Tenaga Kerja AS.
Dalam laporan terpisah, departemen tersebut mengumumkan bahwa harga impor AS turun 0,3% pada Mei, sementara indeks harga untuk ekspor AS turun 0,7%. Produksi industri AS tidak berubah pada Mei, gagal memenuhi konsensus pasar sebesar 0,2%, Federal Reserve melaporkan pada Kamis (15/6).
"Kemunduran produksi manufaktur terjadi pada kenaikan April, namun masih menunjukkan moderasi dalam produksi. Harga impor terus menunjukkan kurangnya tekanan kenaikan inflasi, sejalan dengan hampir semua data inflasi Mei lainnya," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Penurunan baru di sektor teknologi juga membebani pasar. Saham-saham teknologi besar, termasuk Alphabet, Apple, Amazon dan Facebook semua diperdagangkan lebih rendah, setelah peringkat Alphabet diturunkan oleh para analis di Canaccord Genuity.
Sementara itu, Wall Street masih memilah-milah keputusan the Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin. Bank sentral AS belum lama ini menaikkan suku bunga acuan untuk keempat kalinya sejak Desember 2015, dan mengumumkan rencana untuk mulai memangkas neraca keuangannya.
PT Rifan Financindo
Komentar
Posting Komentar