Jelang Akhir Paruh Pertama, PNM Salurkan Pembiayaan Rp3,5 T

Jakarta, Rifanfinancindo -- PT Permodalan Nasional Madani (Persero) tercatat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,5 triliun hingga akhir pekan lalu, Jumat (9/6). Angka itu setara dengan 43,2 persen dari target pembiayaan PNM sepanjang tahun ini yang sebesar Rp8,1 triliun.


Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengungkapkan, pembiayaan tersebut mengalir ke dalam dua program, yakni sekitar Rp2,1 triliun untuk program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Rp1,4 triliun untuk Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

“Sampai sekarang, jumlah nasabah Mekaar sebanyak 930 ribu nasabah," ujar Parman, akhir pekan lalu.

Sementara, PNM memasang target hingga 2 juta nasabah Mekaar dan 75 ribu nasabah untuk program ULaMM. PNM memang akan lebih gencar lagi untuk mencari nasabah baru untuk program Mekaar.

BUMN yang fokus pada pembiayaan mikro ini tercatat baru menjangkau 21 provinsi dari total 34 provinsi di Indonesia. Mayoritas pembiayaan Mekaar dilakukan di Pulau Jawa, khususnya Madura. Hal ini dikarenakan perusahaan masih banyak menemukan masyarakat miskin di Pulau Jawa.

"Indonesia Timur itu belum masuk, faktor kemiskinannya tidak begitu besar. Daerah yang belum masuk juga Kalimantan, Maluku Utara. Ambon sudah," jelasnya.

Adapun, rasio kredit bermasalah (Nonperforming Financing/NPF) untuk program Mekaar relatif rendah, yakni 0,02 persen. Perusahaan berhasil menjaga rasio kredit bermasalah karena ada hukuman yang diberikan bagi masyarakat yang menunggak pembayaran utangnya.

"Kami ada hukumannya, nasabah juga malu dan takut dikejar," terang dia.

Sekadar informasi, seluruh pembiayaan yang disalurkan perusahaan berasal dari berbagai sumber, seperti modal internal, pasar modal, dan pinjaman perbankan.

Saat ini, perusahaan tengah melakukan penawaran awal (bookbuilding) dalam rangka menerbitkan surat utang (obligasi) sebesar Rp1,5 triliun yang berlangsung sejak 31 Mei hingga 13 Juni 2017.

Obligasi itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Tahun 2017. Perusahaan menargetkan total dana raihan dari penerbitan PUB obligasi sebesar Rp4 triliun.

Selanjutnya, perusahaan berencana kembali mengeluarkan obligasi tahap II dari PUB tersebut pada November mendatang dengan nilai Rp1 triliun. Dengan demikian, total obligasi yang akan dikeluarkan perusahaan tahun ini sebesar Rp2,5 triliun.

"Obligasi selanjutnya tahun depan, bergantung kebutuhan mungkin semester I, kan PUB total Rp4 triliun," pungkas Parman.

Rifanfinancindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang