Stok Melonjak, Harga Minyak Melorot 5 Persen

Jakarta, Rifan Financindo -- Harga minyak merosot 5 persen pada Rabu (7/6) waktu Amerika Serikat (AS) setelah kenaikan persediaan minyak yang tak terduga. Hal ini membuat pelaku pasar cemas karena produsen minyak dianggap masih belum berbuat banyak untuk mengurangi banjir stok.


Dikutip dari Reuters, persediaan minyak mentah AS meningkat 3,3 juta barel ke angka 513 juta barel sesuai data Energy Information Administration (EIA) AS. Hal itu membingungkan analis yang sebelumnya memprediksi persediaan minyak akan turun 3,5 juta barel.

Persediaan bensin juga meningkat secara tak terduga. Selain itu, laporan EIA juga menunjukkan impor yang naik dan ekspor yang turun.

Akibatnya, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjagka ditutup melemah US$2,47 ke angka US$45,72 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent turun US$2,06 ke angka US$48,06 per barel.

Harga bensin berjangka turun 4 persen ke angka US$1,49 per galon, di mana angka ini merupakan yang terendah sejak 10 Mei silam. Hal ini membuat cemas pelaku pasar, karena peningkatan persediaan bensin disertai dengan penurunan permintaannya.

Secara keseluruhan, permintaan bensin menurun 0,7 persen dalam empat pekan terakhir dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Pelaku pasar juga masih mewanti-wanti dampak pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, mengingat ketiganya merupakan anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC).

Bahkan, Qatar sendiri berencana memangkas produksi 30 ribu barel per hari sebagai bagian dari kebijakan pembatasan produksi OPEC. Beberapa analis mengatakan, ketegangan ini bisa melemahkan kebijakan pemangkasan produksi.

Selain itu, beberapa analis juga khawatir akan kenaikan produksi dari Libya dan Nigeria yang dikecualikan dari kebijakan pemotongan produksi. Pasalnya, Royal Dutch Shell sudah mengangkat status kahar (force majeure) untuk ekspor dari lapangan Forcados di Nigeria.


Rifan Financindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us