Pejabat PBB Kunjungi Korea Utara Pekan Ini

Jakarta, Rifan Financindo  -- Kepala bidang hubungan politik Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mengunjungi Korea Utara, pekan ini. Peristiwa ini akan jadi kunjungan tingkat paling tinggi yang dilakukan pejabat PBB dalam rentang waktu lebih dari enam tahun terakhir. 

Jeffrey Freltman, mantan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, akan berkunjung dari Selasa hingga Jumat dan bertemu dengan sejumlah penyelenggara negara untuk berdiskusi soal "isu kepentingan dan kekhawatiran bersama," kata PBB, dikutip Reuters, Selasa (5/12).
Dia akan bertemu Menteri Luar Negeri Ri Yong Ho dan Wakil Menteri Pak Myong Guk, kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric. DIa juga mengatakan kunjungan ini merupakan respons atas "undangan dialog kebijakan yang sudah lama diajukan otoritas di Pyongyang."
"Dia juga akan bertemu dengan Tim Negara PBB dan anggota korps diplomatik, juga mengunjungi situs proyek PBB," kata Dujarric.
Feltman akan jadi pejabat senior PBB pertama yang berkunjung ke Korea utara sejak pendahulunya, Lynn Pascoe, mengunjungi negara terisolasi itu pada 2010 lalu dan mantan kepala bidang bantuan PBB Valerie Amos pada 2011, kata PBB.
Kunjungan ini dilakukan di tengah ketegangan tinggi terkait program Korea Utara mengembangkan peluru kendali berhulu ledak nuklir yang bisa menghantam Amerika Serikat, termasuk uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar yang dilakukan Korut pada pekan lalu.
Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri AS menyatakan pihaknya "mengetahui" kunjungan tersebut, ketika ditanya apakah Amerika mendukung langkah tersebut.
"Amerika Serikat akan terus bekerja dengan negara-negara lain, termasuk anggota Dewan Keamanan PBB, untuk meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap (Korea Utara) demi meyakinkan agar rezim terkait rela meninggalkan program senjata nuklir dan rudal ilegal mereka," kata pejabat itu.
"Penting bagi negara-negara dunia untuk memberikan respons bersama dan tegas bagi Korea Utara atas provokasi menyalahi hukum yang mereka lakukan."
Pejabat itu juga mengatakan fokus AS masih diarahkan pada pencarian solusi diplomatik bagi krisis tersebut, tapi "pada nyatanya rezim itu tidak menunjukkan ketertarikan pada negosiasi yang kredibel."
Meski menegaskan lebih memilih solusi diplomatik, pemerintahan Presiden Donald Trump menyatakan tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir dan memperingatkan bahwa semua opsi, termasuk militer, tengah dipertimbangkan. Rifan Financindo
Pada Senin, Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan angkatan udara skala besar. Langkah ini dianggap Korea Utara akan mendorong Semenanjung Korea ke "ambang perang nuklir." Rusia dan China ingin latihan itu dibatalkan. 

Baca juga  :
PT RIFAN FINANCINDO | Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA |Rifan Financindo Berjangka Incar Kenaikan Nasabah 53% di Jawa Tengah
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT.RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us