Rusia Blokir Resolusi Gencatan Senjata PBB di Suriah

JAKARTA - PT Rifan Financindo  || Dewan Keamanan PBB gagal meloloskan resolusi gencatan senjata di Suriah setelah Rusia memberikan memblokir pengajuan resolusi tersebut. 


Resolusi itu mencakup penerapan gencatan senjata selama 30 hari untuk memberikan kesempatan bagi berjalannya bantuan kemanusiaan dan evakuasi medis di timur Ghouta. Wilayah di pinggiran Damaskus itu telah menjadi sasaran serangan udara selama hampir sepekan terakhir.

The New York Times melansir Kamis (22/2/2018) waktu setempat, tercatat lebih dari 300 orang tewas dalam berbagai serangan di area itu. Intensitas serangan udara yang tinggi membuat tim penyelamat hanya bisa mencari korban selama interval pengeboman terjadi.

Adapun Reuters menyebutkan, berdasarkan laporan Syrian Observatory for Human Rights, setidaknya 416 orang tewas dan lebih dari 2.100 orang terluka sejak penyerangan terjadi pada Minggu (18/2).

Duta Besar Inggris untuk PBB Stephen Hickey mengatakan kondisi di Ghouta timur adalah neraka di bumi. Sementara itu, Duta Besar Prancis untuk PBB Francois Delatter menyatakan jika PBB berdiam diri maka hal itu akan menjadi kuburan bagi organisasi tersebut.

Namun, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily A. Nebenzya menolak resolusi tersebut. Dia menilai berbagai laporan mengenai Suriah adalah tidak benar dan merupakan bentuk propaganda.

Nebenzya menuding rekan-rekannya di PBB dan para pejabat PBB telah dikelabui oleh berita-berita media global yang menyebarkan rumor yang sama secara terkoordinasi serta berulang.

Ghouta timur, yang wilayahnya terdiri dari lahan-lahan pertanian dan kota-kota kecil, adalah basis pertahanan terakhir yang dikuasai pemberontak Suriah.

Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Al Jaafari memandang tuduhan yang disampaikan AS, Inggris, dan Prancis--yang disebutnya sebagai three musketeers--bahwa Pemerintah Suriah mengebom warga sipil adalah tidak benar. Dia menuduh ketiga negara itu mengacuhkan serangan roket dari para pemberontak yang telah menewaskan banyak orang di Damaskus.

PT Rifan Financindo  || Resolusi tersebut, yang disusun oleh Kuwait dan Swedia serta mendapat dukungan dari hampir semua negara anggota Dewan Keamanan PBB, akhirnya tidak diteruskan ke level pemungutan suara. Namun, beberapa negara anggota masih berharap akan ada kesempatan untuk melakukan voting gencatan senjata pada pertemuan hari ini.




Baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER |  PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT.RIFAN |  PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB  || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us