Hubungan Dagang AS dan China Kembali Tak Pasti, Wall Street Ditutup Melemah

NEW YORK,  PT Rifan Financindo  ||  - Wall Street ditutup merah pada 

perdagangan Rabu, (27/6/2018) waktu Amerika Serikat (AS) akibat ketidak pastian keputusan AS terkait larangan investasi China di sektor teknologi. Padahal pada perdagangan hari sebelumnya, saham-saham Wall Street sempat menguat tipis. Dikutip melalui Reuters, Dow Jones Industrial Average anjlok 165,52 poin atau 0,68 persen menjadi 24.117,59. Adapun S&P 500 kehilangan 23,43 poin atau 0,86 persen menjadi 2.699,63. Sementara, indeks Nasdaq Composite longsor 116,54 poin atau 1,54 persen menjadi 7.445,09. Saat sesi pembukaan perdagangan, saham-saham Wall Street mengalami peningkatan seiring dengan pernyataan Presiden Trump yang akan meningkatkan panel keamanaan nasional melalui Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS). Hal ini dilakukan untuk menghadapi potensi ancaman dari akuisisi teknologi oleh China, daripada memberikan pembatasan-pembatasan khusus untuk China. Investor melihat keputusan ini sebagai pendekatan yang lebih halus daripada pernyataan yang sempat dikabarkan sebelumnya tentang rencana AS untuk melarang perusahaan dengan setidaknya 25 persen kepemilikan China untuk berinvestasi di perusahaan teknologi AS. Namun kemudian, pada hari Rabu, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan dalam sebuah wawancara, larangan yang dimaksudkan oleh Trump tidak spesifik ditujukan untuk China. "Pasar melihat pemberitaan (larangan investasi) ini sebagai tanda bahwa pendekatan berupa batasan-batasan yang bersifat keras untuk China belum memudar," ujar Chief Market Strategist Prudential Financial Quincy Krosby. Selain itu, pasar juga mengalami tekanan akibat meningkatnya nilai mata uang dollar. Meskipun di sisi lain, lonjakan harga minyak juga meningkatkan indeks saham sektor energi yang tergabung dalam S&P 500 sebesar 1,3 persen. Namun, beberapa investor justru khawatir peningkatan harga minyak akan memberikan dampak buruk bagi sektor-sektor lain. PT Rifan Financindo

 
Baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER |  PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT.RIFAN |  PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB  || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat 

rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK 
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || 
pt rifan financindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us