Kekhawatiran Banjir Pasokan Bikin Harga Minyak Tergelincir Lagi

Rifan Financindo  ||  Harga minyak tergelincir pada hari Selasa di sesi Asia dan diperdagangkan mendekati level terendah dalam lebih dari setahun di tengah meningkatnya kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar.


Minyak Mentah WTI Berjangka untuk penyerahan Januari turun tipis 0,4% menjadi $51,41 per barel pada pukul 12.33 WIB di Bursa Perdagangan New York (NYMEX), sementara Minyak Brent Berjangka untuk penyerahan Februari juga tergelincir 0,3% menjadi $60,41 per barel di Bursa Intercontinental London.

Mengutip sumber industri, Reuters melaporkan bahwa Arab Saudi menaikkan produksi minyak ke level tertinggi sepanjang masa pada bulan November dan memompa sekitar 11,1-11,3 juta barel per hari.

Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan para sekutunya akan bertemu di Austria minggu depan, dan mereka diperkirakan akan mengumumkan pengurangan produksi.

KTT G20 minggu ini adalah fokus utama lainnya bagi pengamat pasar, yang akan melihat apakah Presiden AS Donald Trump dan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping dapat menurunkan ketegangan perang perdagangan AS-China.

Dalam beberapa bulan terakhir, Trump telah menekan sekutu politiknya Arab Saudi - pemimpin de-facto OPEC - untuk tidak memangkas produksi.

Pada hari Senin, Dow Jones melaporkan bahwa Arab Saudi dan OPEC direncanakan mengumumkan perpanjangan pemotongan dan kuota saat ini dari tahun 2016 hingga 2019, kemudian bekerja untuk “lebih memenuhi” penghapusan kelebihan pasokan. Grup itu berharap bahwa pemotongan "tersembunyi" akan membuat presiden AS men-tweet lagi bahwa tidak boleh ada pengurangan pasokan.

"Ini akan tetap menjadi potongan besar tetapi masih belum jelas," ungkap seorang penasihat senior minyak Saudi kepada Dow Jones. OPEC telah melayangkan pemotongan 1,4 juta bph sebelum Trump mulai menekan kembali.

"Minyak berada di lereng yang licin," sebut Norbert Ruecker, kepala riset komoditas di bank Swiss Julius Baer.

Rifan Financindo  ||  Ruecker mengatakan sentimen yang lemah "mengikuti perubahan yang mengejutkan secara cepat dan nyata dalam suasana pasar dari kekhawatiran kekurangan menjadi kekhawatiran banjir pasokan," sementara ekonomi dunia juga sedang melambat.

Baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA DBS TOWER |  PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi 
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi 
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai 
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT.RIFAN |  PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan 
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras 
PT.RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB  || RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat 

rifan financindo || Banyak Masyarakat Belum Paham PBK 
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA || 
pt rifan financindo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us