Harga Minyak Tertekan Rendah oleh Pernyataan Trump, Data PMI China Membebani

Rifan Financindo || Harga minyak tertekan rendah pada hari Selasa di sesi Asia setelah klaim sebelumnya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa ia telah "meminta" OPEC untuk menurunkan harga bensin AS. 


Minyak Mentah WTI Berjangka turun 0,2% menjadi $63,46 pada pukul 11.05 WIB, sementara Minyak Mentah Brent Berjangka melemah 0,2% ke posisi $71,38.

Harga ditutup lebih rendah pada sesi hari Senin setelah Sekretaris Jenderal OPEC Mohammed Barkindo kemudian membantah telah berbicara dengan presiden. Presiden kemudian mentweet bahwa ia telah berbicara dengan Arab Saudi.

Pekan lalu, harga minyak menguat setelah Trump memperketat sanksi terhadap Iran dengan mengakhiri semua pengecualian yang sebelumnya dimiliki oleh pembeli utama.

Bank of America Merrill Lynch (NYSE:BAC) mengatakan dalam sebuah catatan penelitian yang dikutip oleh Reuters bahwa "produksi minyak Iran akan turun menjadi 1,9 juta barel per hari pada 2H19 dari 3,6 juta barel per hari pada 3Q18 sebagai Sanksi AS dimulai dan keringanan akhirnya berakhir ".

Meskipun demikian, bank mengatakan mereka mengharapkan "pasar yang hampir seimbang pada 2019" setelah output dari OPEC dan juga Amerika Serikat akan naik.

Sementara itu, BNP Paribas (PA:BNPP) meningkatkan prakiraan harga untuk WTI menjadi $63 per barel pada tahun 2019, naik $2 dari perkiraan sebelumnya. Bank mengatakan Brent akan berada di rata-rata $71 per barel, menguat $3 dari perkiraan sebelumnya.

Dalam berita lain, pemimpin Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengingatkan sekutu-sekutunya di Riyadh pada hari Senin tentang komitmen Moskow sejak Desember untuk tetap berpegang pada pengurangan produksi OPEC+, dan berharap Saudi juga akan menghormati bagian mereka dalam menjaga kesepakatan itu.

"Secara teoritis, kami memiliki perjanjian di bawah OPEC+," kata Putin. "Kami belum menerima informasi dari mitra Saudi kami atau siapa pun, anggota OPEC, yang mengindikasikan mereka siap untuk keluar dari perjanjian."
Sementara itu, data PMI China di bawah perkiraan juga menekan sentimen investor dan membebani harga minyak hari ini.

Baik PMI resmi dan PMI non-manufaktur lebih rendah dari yang diharapkan untuk bulan April, Biro Statistik Nasional menunjukkan.

Rifan Financindo ||  PMI manufaktur Caixin/Markit swasta juga dirilis lebih rendah dari yang diharapkan. 

Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us