Emas Menguat Ditengah Kekhawatiran Resesi dan Isu Brexit
Rifanfinancindo || Harga emas bergerak tenang Kamis (29/08) siang di Asia saat sebagian besar bursa saham di Asia berada di zona merah di tengah kekhawatiran dimulainya resesi dan juga perkembangan seputar sengketa perdagangan Amerika Serikat-Cina.
Emas Berjangka untuk penyerahan Desember berdasarkan data Comex di New York Mercantile Exchange (NYMEX) perlahan naik 0,2% ke $1.551,35 per troy ounce pada pukul 12.20 WIB.
Pada hari Rabu, inversi atau pembalikan kurva imbal hasil obligasi AS mendapat sorotan dan ini memicu kekhawatiran potensi resesi. Pembalikan tersebut sering dianggap sebagai sinyal negatif bagi perekonomian karena setiap resesi yang terjadi dalam 50 tahun terakhir selalui didahului pembalikan kurva ini.
Pasar saham global jatuh di tengah fenomena tersebut, sementara emas, yang biasanya menjadi lebih menarik di tengah penurunan imbal hasil, kembali menguat.
Ketidakpastian perdagangan AS-Cina semakin mengganggu sentimen investor setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menolak mengkonfirmasi apakah pertemuan yang direncanakan dengan para pejabat Cina masih akan berlangsung bulan depan.
Namun, Mnuchin mengatakan ia yakin pertemuan dengan Cina masih bakal terjadi, meskipun ia tidak mengatakan kapan waktunya.
Rifanfinancindo || Menambah ketidakpastian adalah keputusan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson yang menangguhkan aktivitas parlemen Inggris selama lebih dari sebulan sebelum Brexit. Ini berarti parlemen tidak akan bekerja di antara pertengahan bulan September dan juga pertengahan bulan Oktober.
Baca juga :
Komentar
Posting Komentar