Dolar AS Melemah Ditekan Berita Pemakzulan Presiden Trump


Rifanfinancindo || Dolar AS melemah pada Kamis (19/12) siang di Asia setelah Dewan Perwakilan Rakyat AS memilih untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump atas penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi Kongres.

Trump menjadi presiden ketiga yang dimakzulkan dalam sejarah Amerika Serikat tetapi kemungkinan ia akan selamat dari sidang Senat AS yang mayoritas dikuasai GOP (Partai Republik, red) dan sidang senat diperkirakan berlangsung pada bulan Januari.Indeks dolar AS turun sebesar 0,1% ke 96,925 pada pukul 11:30 PM ET (03:30 GMT).

Data ke depan, National Association of Realtors (NAR) akan melaporkan penjualan rumah lama untuk bulan November.Penjualan rumah lama diperkirakan turun 0,2% bulan lalu ke tingkat tahunan 5,44 juta, menurut perkiraan yang disusun oleh Investing.com.

Klaim pengangguran awal juga bakal diketahui. Para ekonom memprediksi penurunan klaim untuk tunjangan pengangguran pertama kali menjadi 225.000.Sementara itu, Federal Reserve Philadelphia akan merilis indeks manufaktur Desember pada hari yang sama. Ekonom mengharapkan Indeks Fed Philly ini mencapai 8 untuk bulan ini dari 10,4 pada November. Indeks ini mengukur sektor manufaktur di Pennsylvania, New Jersey dan Delaware.

Pasangan USD/JPY naik 0,1% menjadi 109,57 setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakannya tidak berubah pada Kamis pagi. Bank sentral Jepang mempertahankan pedoman kebijakan ke depan, dengan mengatakan pihaknya memperkirakan suku bunga tetap rendah atau lebih rendah lagi asalkan ada peluang harga kehilangan momentum. Keputusan itu hampir sesuai dengan ekspektasi.

Dolar Australia naik 0,3% terhadap dolar AS hingga mencapai 0,6875 setelah data menunjukkan pengangguran di negara itu tanpa diduga pada November mengalami penurunan. Data ketenagakerjaan melonjak 39.900 bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan ekonom untuk kenaikan 15.000, data dari Biro Statistik Australia menunjukkan Kamis.

Rifanfinancindo ||  Pasangan NZD/USD juga naik 0,1% menjadi 0,6591 setelah pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga negara meningkat. Pasangan GBP/USD pulih dan naik tipis 0,1% menjadi 1,3082 setelah jatuh minggu ini di tengah kekhawatiran baru dari kemungkinan No Deal Brexit. 

Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us