Emas Melemah setelah Pejabat Perdagangan AS Bahas Soal Perundingan Dagang Lagi

Rifan Financindo || Kisah rumit naik-turunnya hubungan perdagangan antara pemerintahan Trump dengan Cina kembali menghantui tren bullish emas. Harga emas mundur dari level tertinggi empat minggu pada Kamis (05/12) pagi lantaran pasar kini kembali ke aset berisiko setelah pejabat pemerintahan Trump mengatakan Amerika Serikat masih berunding dengan Cina. Dan itu hanya sehari setelah Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan mungkin tidak terwujud hingga setelah tahun 2020.

Emas berjangka untuk penyerahan Februari pada Divisi Comex di New York ditutup turun $4,20, atau 0,3%, menjadi $1,480.20 per ons. Emas mencapai level tertinggi 4 minggu di $1,487.65 pada sesi sebelumnya karena investor beralih ke aset lindung nilai akibat merosotnya pasar.

Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, berkurang $2,01, atau sebesar 0,1%, di $1,475.23 pada pukul 3:25 PM ET (20:25 GMT). Emas menyentuh tingkat tertinggi empat minggu di $1,481.90 pada hari Selasa.

Pejabat anonim dalam pemerintahan Trump mengatakan pernyataan Trump Selasa mengabaikan urgensi kesepakatan bukan berarti dipahami sebagai perundingan yang mandek ketika Trump berbicara spontan, Bloomberg melaporkan.

Tim perunding AS mengharapkan kesepakatan tahap satu dengan Cina akan selesai sebelum tarif baru AS naik pada 15 Desember, menurut para pejabat. Masalah yang sangat penting dalam perundingan itu termasuk bagaimana menjamin Cina membeli produk pertanian AS dan juga mengenai tarif mana yang akan dibatalkan, tambah pejabat tersebut.

Beberapa analis logam mulia mengatakan penurunan moderat emas pada hari Rabu merupakan indikasi bahwa tidak banyak yang membeli emas saat apa yang dikatakan Pemerintahan Trump itu.

Rifan Financindo || "Indeks terkait perdagangan memiliki ruang untuk tumbuh ketika kita mendekati tanggal 15 Desember tanpa kesepakatan tahap satu yang belum ditandatangani," ujar analis TD Securities. "Dalam konteks ini, kami yakin bahwa latar belakang fundamental akan mendorong harga (emas) bergerak lebih tinggi ke tahun depan."
Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang