Emas Melemah Karena Ketidakjelasan Ancaman Perang AS-Iran dan Optimisme Perdagangan

Rifanfinancindo || Perdagangan di hari Selasa (7/1) logam mulia masih mengalami penurunan yang terjadi sejak kemarin. Emas melemah mundur dari puncak tahunan menuju ke level harga 1.564 saat sesi Asia berlangsung. Para pedagang di sekitar logam mulia tampaknya masih belum menerima bagaimana kabar terbaru dari konflik AS-Iran yang sempat mendorong safe haven mencapai puncak tertinggi tahunan. 


Sementara itu saat ini sudah cukup meluas berita yang disampaikan oleh Washington Post bahwa AS bisa melakukan penyerangan pada situs-situs Iran dan Irak. Kondisi emas melemah pada hari ini bisa saja disebabkan oleh ketidakjelasan ancaman perang yang sebelumnya membuat pedagang khawatir. Sehingga membuat sentimen risiko mulai mampu pulih kembali dan meninggalkan investasi-investasi pada aset safe haven termasuk emas.

Beberapa negara juga terus berusaha untuk bisa mendinginkan ketegangan militer antara AS dengan Iran. Pemimpin negara Inggris, Perancis dan Jerman akan melakukan usaha untuk bisa membuat hubungan AS dan Iran dingin dan bisa menghindari perang dunia ketiga.

Selain masalah konflik militer AS dengan Iran yang kurang jelas, pemulihan selera risiko juga disebabkan oleh kesepakatan dagang AS-China. Semakin hari semakin dekat dengan acara utama penandatanganan kesepakatan dagang antara AS dengan China pada 15 Januari mendatang.

Rilis data ekonomi dari AS mengenai IMP Komposit Markit yang lebih baik dari prediksi turut membuat USD unggul dan mampu membuat emas melemah. Pemulihan risiko juga terpantau pada indeks S&P yang mengalami kenaikan.

Rifanfinancindo  || Selanjutnya para pelaku pasar dan investor akan fokus ke beberapa rilis data ekonomi dari Amerika Serikat. Ada beberapa data utama yang akan disampaikan seperti data IMP sektor manufaktur ISM, Neraca Perdagangan dan Pesanan Pabrik. Data itu akan menggerakkan USD dan berdampak ke logam mulia denominasi USD. 


Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang