Harga Emas Turun Tipis Pasca Tanda Tangan Pakta Dagang AS-China, Menunggu Data AS

PT Rifan Financindo || Permintaan logam mulia emas beberapa waktu terakhir mengalami penurunan ringan saat sesi Eropa berlangsung hari Kamis (16/1). Harga emas turun dan mulai menghapus kenaikan-kenaikan yang sempat terjadi saat sesi Asia berlangsung tadi pagi. Namun secara luas emas masih mampu bertahan di atas level kunci 1.550. 


Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan harga emas hari ini adalah selera risiko pasar yang mulai hidup. Terlebih lagi tadi malam kesepakatan dagang tahap satu antara raksasa ekonomi global yaitu AS dan China sudah ditandatangani. Sehingga konflik kedua negara satu persatu mulai bisa diselesaikan. Kondisi ini memicu penjualan aset safe haven tradisional seperti logam mulia dan berdampak harga emas turun.

Hidupnya sentimen risiko juga didukung dengan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury pemerintah AS yang biasa juga menjadi tolak ukur kekuatan selera risiko. Logam mulia sebagai aset non-yielding otomatis menerima tekanan-tekanan yang cukup besar karena kenaikan yield Treasury tersebut.

Bahkan kenaikan yield AS juga mampu membantu Dolar AS untuk tetap bertahan ketika tren penjualan sedang cukup besar. Pasalnya beberapa waktu ini Dolar AS memang mengalami pelemahan terhadap mata uang utama global lainnya seperti Poundsterling. Tapi sayangnya logam mulia gagal untuk memanfaatkan momentum ini dengan baik.

Tapi harga emas turun hari ini kemungkinan masih sangat terbatas mengingat masih ada beberapa masalah pada kesepakatan dagang antara AS dan China. Terutama masalah keputusan AS untuk tetap memberlakukan tarif tambahan pada produk China yang senilai $360 Miliar.
PT Rifan Financindo || Selain itu beberapa masalah struktural juga tidak dibahas di dalam kesepakatan tahap awal membuat pedagang masih dihantui kekhawatiran. Para pedagang selanjutnya bisa menunggu rilis data ekonomi AS mengenai penjualan eceran sebagai konfirmasi arah. 


Baca juga :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang