Harga Emas Naik, Pasar Terus Soroti Perkembangan Virus

PT Rifan Financindo ||  Emas sempat mencapai posisi terendah dua minggu pada Kamis (06/02) pagi sebelum menguat dengan investor terus memantau cermat krisis virus korona di Cina setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengecilkan laporan media tentang terobosan vaksin epidemi virus yang awalnya ini membuat pasar kembali bersemangat.


Emas berjangka COMEX untuk penyerahan April di New York ditutup naik $7,30, atau sebesar 0,5%, di $1,562,80 per ons. Emas ini sebelumnya turun ke $1.551,25, level terendah 22 Januari.

Pada perdagangan Selasa, kontrak emas April jatuh 1,7% untuk menderita kerugian satu hari terbesar selama dua bulan setelah bank sentral Cina menyuntik pasar uang domestik dengan stimulus yang bertujuan melindungi perekonomian terbesar kedua di dunia itu dari dampak kerusakan lanjutan wabah virus korona.

Harga emas nyaris mencapai $1.600 per ons awal pekan ini karena investor kembali masuk ke logam kuning yang dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap kelemahan di pasar global.

Emas spot, yang mencerminkan perdagangan langsung fisik emas, naik $4,96, atau sebesar 0,3%, di $1,557.22 pada pukul 03:15 PM ET (20:15 GMT). Emas spot jatuh ke tingkat terendah dua minggu sebelumnya di $1.562,29, memperpanjang suasana bearish hari Selasa yang menyebabkan kerugian 1,4%.

Pembalikan kenaikan harga emas Rabu setempat muncul meski bursa saham global bergerak reli yang mendorong indeks teknologi Nasdaq di Wall Street ke mencatatkan rekor tertinggi dua hari berturut-turut.

Harga emas pada awalnya anjlok setelah surat kabar Cina Changjiang Daily melaporkan bahwa tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Universitas Zhejiang Li Lanjuan telah menemukan bahwa obat Abidol dan Darunavir dapat menghambat virus.

Terpisah Sky News melaporkan bahwa seorang ilmuwan Inggris telah membuat terobosan signifikan dalam perlombaan untuk menemukan vaksin korona dengan mengurangi sebagian dari waktu pengembangan normal dari dua hingga tiga tahun menjadi hanya 14 hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bagaimanapun, mengecilkan laporan media tentang obat "terobosan" yang ditemukan untuk mengobati orang-orang yang terinfeksi virus baru, yang telah merenggut sekitar 500 nyawa di Cina sejauh ini dan telah menyebar ke setidaknya 20 negara lain.

Pelaku pasar mengatakan beberapa investor juga melakukan lindung nilai dalam emas menjelang laporan pekerjaan AS untuk Januari pada hari Jumat dengn kemungkinan laporan itu akan mengungkap data yang kurang bullish dari ekspektasi.

PT Rifan Financindo ||  Pengusaha swasta menambahkan 291.000 pekerjaan pada bulan Januari, melampaui ekspektasi para ekonom untuk kenaikan bulanan terbaik selama lebih dari lima tahun, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us