Harga emas spot melandai di US$ 1.679,60 per ons troi
JAKARTA - Rifan Financindo || Harga emas bergerak turun. Mengutip Bloomberg, pukul 9:22 WIB, harga emas sport berada di US$ 1.679,60 per ons troi turun 0,19% dibanding penutupan sebelumnya. Wabah virus corona masih menjadi faktor pergerakan harga emas tersebut.
Analis PT Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengatakan, harga safe haven emas bergerak turun di bawah level US$ 1.700 per ons troi seiring berita tentang hasil uji klinis yang dilakukan sekelompok dokter di Chicago. Kabar tersebut membuka harapan baru ditemukannya jalan penyembuhan wabah Covid-19.
"Penemuan obat Covid-19 dan optimisme pembukaan kembali ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong aset berisiko rebound dan menekan harga safe haven emas," kata Agus kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).
Pergerakan harga emas turun karena meningkatnya sentimen berisiko, menyusul ditemukannya remdesivir sebagai obat corona (Covid-19). Hal itu menumbuhkan optimisme di kalangan investor terhadap prospek pemulihan ekonomi global pasca pandemi corona. Alhasil permintaan emas sebagai safe haven pun melemah.
Dalam laporan situs berita medis STAT, catatan diskusi antara dokter yang terlibat dalam uji klinis menyatakan bahwa sebagian besar dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir Gilead di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan telah meninggalkan rumahsakit. Dokter yang memimpin uji klinis mengaku masih membutuhkan data tambahan untuk menentukan keamanan dan kemanjuran remdesivir, yang kemungkinan akan didapatkan pada akhir bulan ini.
Selain itu, penurunan harga emas juga dipicu oleh naiknya saham global di belakang rencana Presiden AS Donald Trump untuk membuka kembali ekonomi terbesar di dunia, setelah penutupan selama sebulan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di sisi lain, kabar tersebut turut menekan nilai tukar dolar AS, sehingga berpeluang menjadi sentimen positif bagi safe haven emas.
"Faktor lain yang juga bernada positif bagi pergerakan harga emas adalah meningkatnya kekhawatiran atas resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa terlihat membatasi penurunan harga emas lebih lanjut," ungkap Agus.
Rifan Financindo || Kepala analis logam mulia di HSBC James Steel sempat menyatakan bahwa ketidakpastian kesehatan, keuangan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih akan mendukung reli emas hingga 2021. Bahkan tren suku bunga rendah, akomodasi moneter, dan belanja fiskal di seluruh dunia, justru semakin memperkuat dan memperpanjang reli emas.
Analis PT Bestprofit Futures Agus Prasetyo mengatakan, harga safe haven emas bergerak turun di bawah level US$ 1.700 per ons troi seiring berita tentang hasil uji klinis yang dilakukan sekelompok dokter di Chicago. Kabar tersebut membuka harapan baru ditemukannya jalan penyembuhan wabah Covid-19.
"Penemuan obat Covid-19 dan optimisme pembukaan kembali ekonomi Amerika Serikat (AS) mendorong aset berisiko rebound dan menekan harga safe haven emas," kata Agus kepada Kontan.co.id, Jumat (17/4).
Pergerakan harga emas turun karena meningkatnya sentimen berisiko, menyusul ditemukannya remdesivir sebagai obat corona (Covid-19). Hal itu menumbuhkan optimisme di kalangan investor terhadap prospek pemulihan ekonomi global pasca pandemi corona. Alhasil permintaan emas sebagai safe haven pun melemah.
Dalam laporan situs berita medis STAT, catatan diskusi antara dokter yang terlibat dalam uji klinis menyatakan bahwa sebagian besar dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir Gilead di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan telah meninggalkan rumahsakit. Dokter yang memimpin uji klinis mengaku masih membutuhkan data tambahan untuk menentukan keamanan dan kemanjuran remdesivir, yang kemungkinan akan didapatkan pada akhir bulan ini.
Selain itu, penurunan harga emas juga dipicu oleh naiknya saham global di belakang rencana Presiden AS Donald Trump untuk membuka kembali ekonomi terbesar di dunia, setelah penutupan selama sebulan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di sisi lain, kabar tersebut turut menekan nilai tukar dolar AS, sehingga berpeluang menjadi sentimen positif bagi safe haven emas.
"Faktor lain yang juga bernada positif bagi pergerakan harga emas adalah meningkatnya kekhawatiran atas resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa terlihat membatasi penurunan harga emas lebih lanjut," ungkap Agus.
Rifan Financindo || Kepala analis logam mulia di HSBC James Steel sempat menyatakan bahwa ketidakpastian kesehatan, keuangan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 masih akan mendukung reli emas hingga 2021. Bahkan tren suku bunga rendah, akomodasi moneter, dan belanja fiskal di seluruh dunia, justru semakin memperkuat dan memperpanjang reli emas.
Komentar
Posting Komentar