Harga Emas Turun Karena Berkurangnya Permintaan

Rifanfinancindo || Harga emas turun solid pada awal perdagangan sesi AS. Trader kelihatannya lebih fokus kepada prospek “bearish” dari pengurangan permintaan metal berharga yang disebabkan karena ekonomi yang goyah daripada aspek “safe-haven”.


Emas berjangka bulan Agustus terakhir turun $22.70 per ons pada $1,714.50. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 902.000,- per gram, naik Rp 2000,-

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun secara solid pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Para trader dan investor enggan terhadap resiko memulai minggu kerja yang baru, dengan meningkatnya tanda-tanda pandemik dari Covid-19. Keprihatinan sehubungan dengan gelombang kedua dari coronavirus menjadi tema utama pada beberapa hari belakangan ini ditengah naiknya kasus coronavirus di beberapa negara bagian AS. Beijing juga memperketat “lockdown” di beberapa kota ditengah merebaknya kasus baru.

Ada pendapat yang semakin bertambah banyak bahwa “rebound” pasar saham global telah menjadi terlalu cepat dan terlalu jauh, dengan kondisi ekonomi aktual di negara-negara industri utama dunia pada saat ini. Pertanyaan publik adalah: bagaimana bisa indeks saham Nasdaq menyentuh rekor ketinggian pada minggu lalu ketika pengangguran di AS telah naik ke sekitar 15% dan banyak dari ekonomi negara-negara utama dunia masih mengkerut?

Hal penting diluar pasar metal adalah melemahnya indeks dolar AS dengan dolar AS tetap berada pada penurunan yang tajam.

Rifanfinancindo ||  Penurunan lebih jauh dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,1,711.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,700.00 dan kemudian $1,681.41. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,725.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,743.80 dan kemudian $1,761.00. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us