Emas Kembali Berkilau, Naik 2,5% Jadi USD1.954/Ounce

 JAKARTA -  PT Rifan Financindo ||  Harga emas naik sebanyak 2,5% pada perdagangan Kamis waktu setempat. Emas pun rebound dari level terendah, karena dolar Amerika Serikat (AS) merosot dan pemulihan ekonomi yang lambat di pasar tenaga kerja imbas pandemi virus corona.



Harga emas di spot naik 1,9% menjadi USD1.954.37 per ounce, setelah tergelincir di bawah level USD1.900 pada Rabu. Emas berjangka AS ditutup naik 1,1% menjadi USD1.970,40.

Klaim pengangguran AS turun di bawah satu juta untuk pertama kalinya sejak merebaknya pandemi, meski masih ada 28 juta orang menerima cek pengangguran. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih melemah.


“Klaim awal masih berjalan pada tingkat yang sangat tinggi, dan jalan masih panjang. Dolar turun 0,4% terhadap saingannya, mendukung daya tarik emas bagi mereka yang memegang mata uang lain, karena Washington terus berada di ja

lan buntu atas stimulus tambahan," ujar kata Analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir, dilansir dari CNBC, Jumat (14/8/2020).

Federal Reserve pun memperingatkan pertumbuhan AS akan terus turun sampai virus corona diatasi. Di sisi lain, investor menanti hasil pertemuan antara Amerika Serikat dan China pada 15 Agustus.

“Faktor yang mendasari pasar tidak berubah secara signifikan. Fakta bahwa emas tidak bergerak lebih tinggi ketika ketegangan Tiongkok-AS meningkat selama akhir pekan," kata Analis StoneX Rhona O'Connell dalam catatannya.

Sementara itu, harga perak naik 4,6% menjadi USF26,73 per ounce, platinum naik 2,6% menjadi USD955,50 dan paladium naik 1,9%.

Dalam perdagangan Rabu 12 Agustus, harga emas kembali naik setelah sebelumnya turun di bawah level USD1.900. Hal tersebut karena data ekonomi yang suram menggarisbawahi kekhawatiran atas perlambatan yang disebabkan pandem

i.

Spot emas naik 1,4% menjadi US

D1,937.42 per ounce, setelah sebelumnya turun 2,5%. Emas berjangka AS ditutup naik 0,1% menjadi USD1.949.

"Penurunan itu adalah koreksi yang sehat, ini memungkinkan lebih banyak orang untuk masuk, sehingga harga akan rally lagi dan pada akhir tahun kita akan melihat level tertinggi dan baru sepanjang masa dengan emas di USD2.500 per ounce dan perak di USD35," kata Kpala Strategi Pasar Blue Line Futures Phillip Streible.

Langkah stimulus besar cenderung mendukung emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

PT Rifan Financindo ||  Kekhawatiran atas kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi membuat ekonomi Inggris menyusut hingga 20,4% pada kuartal kedua. Hal tersebut mendukung daya tarik emas bersama dengan melemahnya dolar, yang turun 0,3%.   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us