Emas Melemah Karena Penguatan Dolar AS

 PT Rifan Financindo || Emas mencapai rekor tertinggi pada hari Senin karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dari meningkatnya kasus covid-19 mendukung daya tarik safe-haven, sebelum akhirnya melemah karena lonjakan dolar AS memicu aksi ambil untung.Berdasarkan data investing.com pukul 21.30 WIB, emas spot turun 0,23% menjadi $ 1.971,52 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi $ 1.984,66 di awal perdagangan Asia. Emas berjangka AS naik 0,09% ke level $ 1,975.98.



Namun langkah menuju $ 2.000 diproyeksikan terjadi dalam waktu dekat, dengan sejumlah faktor termasuk data ekonomi yang lebih lemah dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Cina yang mendorong penguatan emas.Harga emas telah melonjak sekitar 30% sepanjang tahun ini, didukung suku bunga yang lebih rend

ah dan langkah-langkah stimulus oleh bank sentral global untuk meredam pukulan ekonomi dari pandemi.

Kasus infeksi COVID-19 telah mencapai 18 juta di seluruh dunia, dan para ahli virus Gedung Putih mengatakan pada hari Minggu bahwa AS sedang berada dalam fase baru wabah, dengan infeksi "luar biasa menyebar" di daerah pedesaan maupun di kota.Indeks dolar naik 0,5% terhadap para pesaingnya, membuat harga aset di unit AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

PT Rifan Financindo || Juga para investor memantau rencana stimulus baru AS yang masih dalam pembahasan oleh anggota parlemen. Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan pada hari Minggu dia tidak optimis pada kesepakatan jangka pendek untuk RUU bantuan coronavirus.Spot emas dapat mundur ke kisaran antara $ 1.943 dan $ 1.954 per ons karena gagal lagi menembus resisten $ 1.982, kata analis teknis Reuters Wang Tao.Sementara perak turun 0,6% menjadi $ 24,22 per ons, platinum naik 0,5% menjadi $ 911,17, sementara paladium naik 1,2% menjadi $ 2.116,20.


 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us